2 Pot Tanaman

0
2 pot tanaman

Aku bekerja di sebuah ruko berlantai empat. Di lantai 4 tersebut hanya
ada 3 buah ruang yaitu ruang Direksi, ruang rapat dan ruang sekretaris,
pastinya aku berada diruang sekretaris, terisolasi dari
karyawan-karyawati lain.
Sehari-hari aku berhdapan dengan komputer dan kertas-kertas tanpa pernah
melihat hijaunya pohon, langit mendung atau berawan atau merasakan udara
diluar apakah panas atau sedang berangin.
Suatu hari seorang General Manager yang baru saja berulang tahun
memberikan 2 pot tanaman yang sudah layu dan hampir mati padaku, secara
reflek aku bawa ke pantry yang terletak diluar, kurasakan sekilas hawa
panas dari compressor AC dan matahari bersinar dengan terik.
Aku sudah memiliki sebuah pot berisi tanaman air yg sesekali kuganti
airnya, tumbuh dengan cukup baik, sehingga sesekali memandangnya membuat
hati ku nyaman, karena dalam kesendirianku aku bisa merasakan ada
sesuatu yg lain yg juga tumbuh dan memberi arti.
Setiap malam sebelum pulang aku menyirami 2 pot tanaman yang hampir mati
itu, hasilnya 2 hari kemudian tanaman tersebut tumbuh dengan segar
disalah satu sudut pantry diantara dus-dus berisi dokumen bekas.
Anehnya aku betah berlama-lama memandangi kedua pot tersebut karena
seolah ada kebahagaiaan tertentu melihat daun-daun hijau yang bergoyang
di terpa angin…
Terlintas dalam benakku, bila 2 pot tanaman hijau yang sedianya hampir
mati dan dibuang oleh pemilikinya, kemudian dapat tumbuh dan memberikan
kesejukan yang begitu berarti padaku disaat-saat tertentu, apalagi nilai
diriku sebagai seorang manusia seutuhnya, adakah aku pernah memberikan
sedikit kesejukan pada lingkungan ku, dari hal yang paling kecil saja,
mengucapkan terima kasih kepada office boy yang membawakan makan
siangku, tersenyum pada satpam atau kurir yang membawakan surat-surat
dan menyapa kedua orang tua pada saat tiba kembali dirumah, atau bahkan
sekedar menepuk-nepuk kepala si Bleki yg dengan gembiranya menyambut
kehadiran kita dirumah dengan selamat…
Sudah kah kita memberikan sedikit saja “kesejukan” kepada orang-orang
sekitar kita bahwa kehadiran mereka sekecil apapun, memiliki arti yang
besar… mulailah dengan yang paling rendah dalam komunitas kita …
“Smile, and the world will smile with you… ”

Originally posted 2015-08-24 09:23:32.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *