Berkembang Laksana Udang
Suatu hari saya bertemu dengan ahli kelautan yang kemudian bertanya kepada saya, “apakah anda mengetahui bagaimana seekor udah galah (lobster) mampu untuk tumbuh bertambah besar meskipun ia memiliki cangkang yang keras ?”. Saya baru menyadari bahwa saya tidak pernah memikirkan hal tersebut. Bagaimana mungkin seekor udah galah dengan kulit yang begitu keras dapat tumbuh. Namun dilain pihak tidak mungkin sejak ditelurkan mereka langsung menjadi besar. Lalu bagaimanakah caranya mereka bertumbuh ?
Satu-satunya cara, menurut penjelasan ahli tersebut bagi seekor udang Galah untuk tumbuh adalah dengan melepaskan kulitnya dalam periode tertentu. Ketika tubuhnya mulai dirasakan sesak berada dalam cangkangnya, karena pertumbuhan tubuh mereka, lobster tersebut berusaha untuk mencari daerah yang dianggapnya aman untuk beristirahat. Kemudian baru mereka melepas kulit atau cangkangnya, lalu lapisan merah muda yang berada di dalam cangkang yang lama akan tumbuh kemudian mengeras sampai pada ukuran yang lebih nyaman bagi
mereka.
Namun dalam proses tersebut sebelum cangkang yang baru terbentuk, mereka berada dalam resiko yang luar biasa. Karena tanpa cangkang tersebut, tubuhnya sangat lemah dari serangan luar, sehingga mereka dapat dengan mudah untuk mati terlempar ke batu-batuan atau dimakan oleh hewan lainnya. Dengan kata lain, seekor udang lobster mengambil resiko yang sangat besar untuk tumbuh
menjadi lebih kuat dan lebih besar.
Terkadang kita juga merasakan hal yang sama “cangkang” yang kita miliki telah terasa mengungkung. Kita merasa frustasi dan marah karena hidup ini sudah terasa membosankan dan tidak lagi menantang. Namun seringkali kita menipu diri sendiri dengan mengatakan bahwa kita sudah merasa nyaman dengan keadaan saat ini. Untuk apa lagi berubah ? Coba pikirkan, resiko kalau kita benar-benar melakukan perubahan. Kita membohongi diri kita dan tetap melakukan hal-hal yang sebenarnya kita benci dan terkungkung dalam cangkang kita. Sampai akhirnya perubahan tersebut sudah terlambat, baru kita menyadari dan
mengatakan “mengapa saya tidak berubah dari dulu……”.
Sebagian dari kita sengaja melakukan penipuan tersebut untuk memperoleh kenyamanan sementara. Paling tidak kita merasa aman untuk sementara. Tidak akan terjadi sesuatu pada kita, begitu kita berusaha untuk meyakinkan diri. Sebagian dari kita lebih beruntung, meskipun kita tahu untuk sementara kita akan kehilangan kenyamanan, kita lihat ada bahaya di masa datang, namun kita sadar kita akan mati sesak di
masa datang kalau tidak berubah. Seperti udang tadi !.
Nah, bagaimanakah dengan diri kita hari ini ….. apakah kita merasa sudah cukup, sudah nyaman dengan kondisi sekarang, dan tidak perlu berubah lagi ? Keputusan ada di tangan kita masing-2. Namun ingatlah, bahwa `rasa penderitaan’ di kemudian hari dalam bentuk penyesalan akan jauh lebih sakit dan menyesakkan dada, dibanding dengan ketidaknyamanan jika kita berubah hari ini.
Originally posted 2010-12-17 15:15:44.