Iman yang teruji
Ibu Merry berusia 72 tahun. Ia menderita kanker lever stadium akut. Dokter sudah memvonis bahwa hidupnya hanya tinggal hitungan bulan. Perutnya membesar, dan kerap kali ia harus menanggung kesakitan di sekujur tubuh. Suatu hari, saya dan istri menengoknya di rumah sakit. Kami berbincang-bincang. Wajahnya yang kurus pucat tidak melunturkan semangat dan senyumnya. Saya membacakan firman Tuhan. Sebelum berdoa, saya mengajaknya bernyanyi, sebab ia senang menyanyi. “Tante mau nyanyi lagu apa?” tanya saya. “Lagu Berserah kepada Yesus,” jawabnya. Kami pun bernyanyi bersama.
Sungguh luar biasa. Seseorang yang seakan-akan sudah dekat dengan kematian dan di tengah deraan sakit yang hebat, melantunkan pujian: “Aku berserah, aku berserah, kepada-Mu Juru Selamat, aku berserah.” Inilah iman yang sejati. Sangatlah biasa bila dalam keadaaan berkelimpahan, hidup senang, dan sehat walafiat, seseorang memuji-muji Tuhan. Akan tetapi, sungguh istimewa bila di tengah kesulitan hidup, dalam pencobaan yang berat, seseorang masih bisa memuji dan mengagungkan nama Tuhan. Surat Petrus yang pertama ditujukan kepada umat kristiani yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil, dan Bitinia (ayat 1). Mereka tengah mengalami tekanan dan penganiayaan hebat akibat iman mereka. Namun, Petrus mengingatkan mereka untuk tetap gembira walau harus menanggung semua kesulitan itu (ayat 6). Nasihat ini juga berlaku bagi kita yang mengalami tekanan hidup. Tetaplah bergembira. Pandanglah pencobaan sebagai sarana untuk “membuktikan” kemurnian iman kita -AYA
Nats: Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu
yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana,
yang diuji kemurniannya dengan api (1 Petrus 1:7)
IMAN, SEPERTI JUGA CINTA, TERUJI PADA SAAT YANG SULIT
1Petrus 1:1-9
1. Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang
pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia
Kecil dan Bitinia,
2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah,
Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus
Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia
dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang
karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu
hidup yang penuh pengharapan,
4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang
tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di
sorga bagi kamu.
5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena
imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia
untuk dinyatakan pada zaman akhir.
6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu
seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian
imanmu–yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana,
yang diuji kemurniannya dengan api–sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus
menyatakan diri-Nya.
8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu
mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang
tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan
yang tidak terkatakan,
9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan
jiwamu.
Sumber: YouthHouse
Originally posted 2011-06-21 02:33:05.