“KAPAN HIDUP MANUSIA DIMULAI?”
Pelbagai agama mempunyai pandangan berbeda mengenai kapan kehidupan dimulai:
Hari ke-1:
Pembuahan – sperma bertemu sel telur
– Umat Katolik berpendapat, kehidupan dimulai saat konsepsi. Bagi mereka penggunaan‚ ‚ embrio untuk stem cell (sel tunas) sama saja dengan merusak kehidupan seorang‚ ‚ manusia.
– Penganut Sikh juga menganggap kehidupan berawal saat konsepsi. Karenanya‚ ‚ mengambil sel tunas dari embrio sama dengan melakukan pembunuhan.
Hari ke-2:
Sel membelah menjadi empat.
Hari ke-5:
Blastosis
– Kelompok sel berdiferensiasi/memisah menjadi dua lapisan membentuk plasenta
(ari-ari) dan embrio
Hari ke-14:
Pembentukan lapisan sederhana
– Lapisan sederhana ini merupakan cikal bakal system saraf janin. Hal ini juga‚ ‚ merupakan tanda dimulainya diferensiasi atau pemisahan sel untuk membentuk‚ ‚ pelbagai jaringan dan organ tubuh.
– Biothics Advisory Committee (Komite Penasihat Bioetik) Singapura menyatakan, hanya‚ ‚ embrio yang berusia kurang dari 14 hari yang boleh digunakan untuk sel tunas.
Hari ke-40:
– Kelompok Yahudi berpendapat embrio yang berusia kurang dari 40 hari belum dianggap‚ ‚ sebagai manusia seutuhnya. Namun, pendapat ini masih diperdebatkan di kalangan‚ ‚ mereka.
Hari ke-49:
– Pemeluk agama Buddha mendukung penelitian menggunakan sel tunas jika tujuannya‚ ‚ untuk menolong dan bermanfaat bagi manusia. Bagi mereka embrio baru menunjukkan‚ ‚ suatu “kesadaran” setelah minggu ketujuh atau 49 hari.
Empat Bulan:
– Ulama Islam berpandangan kehidupan manusia dimulai setelah embrio berusia empat‚ ‚ ‚ bulan, yaitu saat roh ditiupkan ke janin.
(Diambil dari Kompas, 8 Agustus 2002)
Originally posted 2012-07-22 19:30:16.