Kesempatan Hidup yang Sempat Terlupa

0
download.jpeg

Ini adalah pengalaman hidup seorang sahabat yang bercerita kepada Saya. Benar kata pepatah orang tua, Injaklah ibukota dan jangan ibukota menginjak kita. Banyaknya tempat hiburan dan juga bebasnya pergaulan membuat setiap orang bisa terlena glamour gaya hidup dan hingar bingarnya kehidupan ini.
Enam tahun sudah Dia merantau dari daerah dan bekerja di salah satu perusahaan swasta didaerah pinggiran ibukota ini. Perusahaan ini termasuk kecil dengan jumlah karyawan tidak lebih 100 orang termasuk stafnya, Dia bekerja sebagai staf kantor dengan tugas mengontrol kinerja karyawan pabrik.
Gaji yang diterima terima sungguh sangat kecil walaupun perusahaan ini adalah penanaman modal asing 100%. Namun fasilitas kantor yang banyak membuat Mereka betah untuk bekerja. Siapa saja bisa menggunakan line telepon tanpa terkontrol, juga pemakaian komputer untuk keperluan pribadi serta printer yang bisa dipakai sepuasnya. Jam kerja di kantor pun tak terbatas, namun aturan 40 jam seminggu kerja tetap dilaksanakan. Biasanya hingga larut malam kami masih sibuk di kantor tetapi bukan untuk urusan kantor, namun sibuk dengan kegiatan masing masing, seperti menelpon siapa saja, main game, ber-internet ria hingga membuka situs-situs porno.
Untuk hal yang terakhir itu, Dia termasuk salah seorang yang suka melakukannya. Dia betah berlama-lama di depan internet membaca cerita maupun membuka gambar yang berbau pornografi. Dia terlena dengan chatting di dunia maya hingga terpengaruh dengan cerita kehidupan sesama jenis di internet.
Pikiran itu terus membayangi pikiran Nya, hingga tidak pernah terlintas untuk mencari pacar wanita, meskipun keluarga dan teman selalu menanyakan siapa pacar nya. Dunia maya terus menguasai hidup Nya, hampir setiap hari Dia selalu menyempatkan diri untuk membuka situs-situs tersebut serta chatting dengan laki-laki yang juga menyukai sesama jenis. Berawal dari ngobrol di internet kemudian dilanjutkan di dunia nyata atau kopi darat. Kehidupan seperti itu aku jalani terus tanpa seorang pun mengetahuinya.
Dia masuk ke dalam kehidupan dengan sesama jenis lebih dalam lagi. Dari tempat itu Dia sampai ke tempat kost agak siang, terus tidur, dan bahkan jadi jarang Beribadah karena ketiduran sehabis dugem.Dia sudah sangat terpengaruh sekali dengan kehidupan seperti itu. Tetapi hati kecil nya selalu sedih melihat menghadapi kenyataan hidup, Dia selalu berdoa agar Tuhan menguatkan nya untuk tidak terlibat dalam pergaulan bebas itu, Dia selalu berdoa.
Tetapi Dia tidak pernah kuat, meminta ampun kepada-Nya. tapi besoknya melakukan seperti itu lagi. Sungguh Dia merasa seperti orang berdosa yang tidak tahan menahan nafsu duniawi. Dia pergi dari satu pengajian ke pengajian lain hanya sekedar berdoa agar Dia kuat menahan godaan ini. Hampir lima tahun Dia jatuh dalam godaan itu dan karir dipekerjaan Dia juga stagnan, tak pernah naik naik. dibandingkan dengan teman Dia yang sama sama masuk kerja kini telah menjadi manager dan menjadi atasan Dia.
Dia sendiri dari pertama masuk kerja sampai saat itu tetap dengan posisi semula. Setiap malam Dia selalu berdoa agar Dia dilepaskan dari keterikatan nafsu tersebut. Namun begitu selesai berdoa beberapa hari kemudian Dia melakukannya lagi. Menjelang perpisahan tahun 2008 ke tahun 2009 Dia jalan jalan ke kawasan monas sekedar melihat pertunjukan kembang api atau keramaian.
Tepat pukul 00.00 seharusnya Dia dengan saudara nya yang sudah berkeluarga yang tinggal di Bekasi seharusnya berdoa melakukan ibadah syukur kepada Tuhan, dan saling memaafkan dengan sesama anggota keluarga maupun dengan orang tua yang tinggal dikampung. Tetapi itu tidak Dia laksanakan Dia pergi ke tempat dugem tempat biasa yang sering Dia kunjungi. Disana Dia melakukannya lagi dengan sesama jenis.
Sepulang dari tempat itu sudah siang hari dan tanggal satu januari tanpa pergi beribadah Awal tahun 2009 Dia sudah berkomitmen untuk tidak melakukan dosa itu serta mulai hidup baru, namun sama seperti tahun tahun sebelumnya Dia berkomitmen namun di tengah jalan komitmen itu kalah dengan nafsu Dia. Akhir Januari 2009 seperti biasa ketika libur Dia pergi ke warnet plus-plus.
Sore itu Dia balik dari warnet itu dan ditengah jalan protokol ibukota ini Dia tabrakan. Motor yang Dia kendarai tidak apa apa, namun kaki kiri Dia patah. Untungnya Dia masih memakai helm sehingga kepala Dia aman dari benturan keras dengan aspal. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit, lalu malam itu juga dibawa ke pengobatan alternatif patah tulang. Dia dirawat disana hampir dua bulan. Dia merenungi setiap malam selama dirawat. Inikah peringatan Tuhan kepada Dia supaya Dia tidak melangkah lagi ketempat tempat seperti itu.
Puji Tuhan, Dia selalu mendengar doa Dia, dengan kejadian tabrakan itu Dia diingatkan bahwa kaki ini harus melangkah ke jalan yang benar. Tuhan telah menuntun aku agar aku kembali ke jalan yang benar. Teman -teman Dia datang mendoakan Dia agar kesembuhan terjadi pada Dia. Kini lima bulan sejak kejadian itu Dia tidak bisa berbuat apa-apa selain tidur dirumah dan melakukan pengobatan. Tetapi sekali lagi terimakasih Tuhan kini Dia sudah bisa mulai berjalan lagi, Sedikit demi sedikit, walaupun masih dalam proses pengobatan tapi mujijat itu nyata, kesembuhan terjadi dalam kaki Dia.
Dia berterimakasih kepada Tuhan atas berkat dan jalan yang tuhan beri kepadanya. Agar Dia tidak melakukan hal hal seperti dahulu lagi. Kini Dia harus mulai lagi dari bawah tentang karir dan jodoh Dia. Namun Dia yakin dan percaya Tuhan selalu mendengar doa doa Dia.Hari esok pasti lebih cerah dan lebih banyak lagi berkat Tuhan yang akan diberi. Terimakasih Tuhan atas kesempatan hidup yang Engkau berikan kepada nya.
Untuk kita semua agar saling memperhatikan perilaku kehidupan anggota keluarga kita atau saudara saudara yang kita cintai. Karena Dia melihat begitu banyak orang yang terjerumus ke dunia yang tidak benar itu. Terimakasih, Tuhan memberi rahmat dan anugrah, dan membukan mata bahwa Dunia hanyalah permainan yang melenakan hidup…

Originally posted 2009-12-11 15:02:54.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *