Ketika Nenek Selesaikan Sekolah SMU

0
ketika-nenek-smu.webp

Seorang nenek asal Amerika, Josephine Belasco (99), pantas dicontoh. Lihat saja di usianya yang sudah senja, ia memilih untuk kembali ke sekolah demi menyelesaikan sekolah SMU-nya yang sempat tertunda selama 80 tahun.Ia pun kini bisa tersenyum lepas ketika ia bisa mengenakan toga dan bersanding dengan para siswa-siswi- -yang sebaya dengan cicitnya– Galileo High School , San Fransisco, dalam acara kelulusan yang berlangsung, Rabu (14/6) waktu setempat.Senyum masih mengembang di wajah Belasco. Ya, kini ia mengaku tak lagi punya beban hutang terhadap dirinya. “Selama ini saya selalu merasa kehilangan sesuatu,” kata Belasco, menjawab pertanyaan mengenai alasan ia ngotot menyelesaikan sekolahnya.Kini, kebahagiannya seakan tak terbendung. Sebab, ia sendiri tak mempercayai semuanya ini.  Diakui Belasco, ia mulai sekolah di SMU Galileo ketika dibuka pertama kalinya pada tahun 1924. Usianya saat itu 18 tahun dan ia baru saja menjadi warga San Fransisco, setelah keluarganya memilih pindah dari tanah kelahirannya di Calabria, Italia.

Nenek yang lahir pada November 1907 itu pun lantas berkisah. Katanya, baru satu sementer menjalani sekolahnya, ia terpaksa keluar sekolah lantaran harus merawat saudara perempuannya yang sakit-sakitan.Sekolahnya pun ditinggalkan dan ia memili  bekerja di sebuah perusahaan asuransi agar bisa membantu kehidupan keluarganya. Selama  36 tahun ia menekuni kariernya sebagai akuntan.Ia kemudian menikah, punya anak dan kini menjadi seorang nenek. Tapi status itu tak membuatnya loyo. Semangatnya masih menyala-nyala. Ia pun mengaku terinspirasi cucu laki-lakinya untuk kembali ke sekolah dan mendapatkan gelar diplomanya yang sempat tertunda.Beruntunglah, niat Belasco tak sia-sia. Pihak sekolah masih menyimpan data-data miliknya. Nah, untuk bisa mendapatkan sertifikat itu, ia pun diharuskan mengikuti pelajaran khusus  bersama siswa-siswi Galileo lainnya.

“Saya pikir, astaga, jika saya dapat memperolehnya (ijazah), saya merasa hidup saya telah berhasil.”

“Saya seperti akan pingsan. Saya tak bisa mempercayainya, ” kata Belasco usai mendapatkan ijazah kelulusannya.

Belajar dari kisah di atas, tidak ada kata terlambat dan tidak ada yang tidak bisa dicapai kalau kita melakukan dengan tekun. Dengan usaha yang tekun, semangat pantang menyerah, setiap orang seharusnya bisa mencapai apa yang menjadi harapannya.

Originally posted 2014-06-14 19:46:11.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *