Memilih Sikat Gigi yang Bersahabat
Meski menyikat gigi sudah menjadi kegiatan sehari-hari sejak seorang manusia mampu mengingat, namun kesalahan saat menggosok gigi masih kerap terjadi. Baik cara maupun memilih sikat yang baik, sehingga tak jarang menimbulkan keluhan.
Entah terkena sodokan sikat gigi yang keras sehingga melukai gusi atau tak mengangkat kotoran di sela gigi secara maksimal adalah hal-hal yang ditimbulkan akibat pemilihan sikat gigi yang tidak cermat.
Berikut beberapa tip yang bisa dijadikan pegangan dalam memilih sikat gigi.
1. Sesuaikan ukuran sikat gigi dengan rongga mulut, terutama untuk menggosok bagian yang sulit dijangkau dan memberikan tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi. Bagi yang memiliki struktur gigi cukup kecil, sebaiknya gunakan sikat gigi berukuran mungil pula.
2. Pilihlah bulu sikat gigi yang halus untuk melindungi gusi dari kemungkinan terluka. Menurut American Dental Association, bulu sikat yang kasar lama kelamaan dapat merusak lapisan gusi sehingga menyebabkan gigi lebih sensitif terhadap makanan atau minuman dingin maupun panas.
3. Bentuk kepala sikat gigi yang berbentuk oval dapat melindungi gusi dari kemungkinan terluka.
4. Kini ada pula sikat gigi elektronik yang menggunakan baterai. Sebenarnya tidak ada yang lebih baik bila dibanding dengan sikat gigi biasa, hanya saja sikat gigi elektronik mampu menggosok dengan lebih cepat.
5. Sikat gigi dengan pegangan yang cukup lebar dapat membantu untuk menggenggam dengan kuat, sekalipun dalam keadaan basah.
6, Bila ingin menggunakan sikat gigi yang memiliki penutup, pastikan bahwa penutup sikap tersebut memiliki lubang sebagai ventilasi udara. Hal ini untuk menghindari tumbuhnya bakteri akibat tingkat kelembaban yang tinggi di dalamnya.
7. Tak ada salahnya untuk terus mencari sikat gigi yang nyaman. Bila sikatnya terlalu kasar dan terasa sakit, sebaiknya carilah sikat gigi baru. Demikian pula bila bulu sikat terlalu lembut yang tidak akan membersihkan secara maksimal.
Sekadar tambahan, jangan gunakan sikat gigi bila bulunya sudah terlihat rusak (biasanya setelah berusia tiga bulan) karena dapat melukai gusi.
Jangan pula sekali-kali meminjamkan sikat gigi kepada orang lain demi menghindari terjadinya infeksi akibat kuman yang terbawa.
Serba-serbi Kesehatan Gigi
1. Cek Semua
Jika kebetulan melalukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, minta dia mengecek semua gigi dan mulut Anda. Masalahnya, semakin banyak orang menderita kanker pada gigi dan mulut. Jadi, periksa secara rutin dan hindari merokok.
2. Hati-hati Penyakit Gusi
Penyakit gusi merupakan salah satu penyebab hilangnya gigi pada orang dewasa dan juga berkaitan dengan sakit jantung dan stroke. Jika sudah diketahui sejak dini dan langsung dirawat, penyakit dapat sembuh dan tidak mengkhawatirkan. Sebaliknya, jika diabaikan saja, penyakit ini bisa jadi serius hingga mencapai stadium lanjut dan dapat mengakibatkan penyakit rapuh tulang sampai patah. Sebaiknya gosok gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari (setiap habis makan) dan kontrol ke dokter gigi sekaligus minta dibersihkan dari segala kotoran dan kuman yang ada di gusi dan mulut.
3. Periksa Rutin
Salah satu hal yang wajib dilakukan dan sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah memeriksakan dan membersihkan gigi secara teratur. Hal ini bisa mencegah karang gigi, gusi sakit, gigi berlubang, kanker mulut, dan penyakit gigi lainnya. Jangan tunggu sampai Anda punya masalah lalu baru pergi ke dokter gigi. Sebaiknya cegah sebelum terjadi.
4. Gosok Gigi Dua Kali
Jika sekurang-kurangnya menggosok gigi dua kali sehari, berarti Anda telah menghilangkan kotoran-kotoran yang menyebabkan gigi berlubang. Kotoran-kotoran halus dan lengket bertumpuk di gigi yang berasal dari sisa-sisa makanan dan bercampur dengan bakteri. Mengosoknya setiap hari berarti melepaskannya dari gigi dan membuangnya keluar mulut sehingga mencegah pula penyakit gusi.
5. Napas Tak Sedap
Hampir 85 persen orang dengan gejala napas tak sedap adalah karena mempunyai masalah dengan giginya. Jika bau napas disebabkan oleh masalah gigi, cuci mulut bukanlah obatnya. Itu sama dengan “topeng” alias menutupi tapi tidak menyembuhkan. Gosok gigi dan juga lidah dua kali sehari karena cara ini akan banyak mengurangi kemungkinan napas berbau.
6. Waspada Gula
Gula dari minuman ringan dan makanan lainnya bercampur dengan bakteri di dalam mulut dan menghasilkan asam yang menyerang lapisan email gigi. Hal ini menyebabkan gigi berlubang dan sakit pada gusi. Karena itu, sebaiknya batasi makanan dan minuman yang mengandung kadar gula tinggi. Selain merusak gigi, juga bukan termasuk makanan sehat.
7. Segera Rawat
Jika dokter gigi menganjurkan agar gigi Anda dirawat, lakukanlah dengan baik sampai gigi sehat kembali. Sebab, kalau dibiarkan, walaupun hanya lubang, makin lama akan semakin besar, sampai akhirnya mengenai syaraf dan memungkinkan Anda harus kehilangan gigi tersebut.
8. Cabut Gigi Tidak Sakit
Banyak orang mengatakan dan berpendapat, cabut gigi sangat menakutkan dan luar biasa sakit. Padahal, dengan kemajuan zaman dan teknologi masa kini, cabut gigi bukanlah suatu masalah besar seperti yang dibayangkan. Begitu juga halnya menambal gigi.
9. Ganti Sikat Gigi Tiap 3 Bulan
Sikat gigi biasa (bukan elektrik), paling hanya tahan 3 bulan. Jika memiliki masalah dengan gusi, ganti sikat gigi setiap sebulan sekali karena bakteri dapat berlabuh dengan nikmat pada bulu-bulu sikat. Siram sikat gigi dengan air hangat setiap kali habis digunakan.
10. Jaga Kesehatan Gigi Tidak Sulit
Beberapa orang berpendapat, memelihara kesehatan gigi perlu usaha yang berat. Membuat janji dengan dokter gigi, membersihkan gigi secara rutin, menggosok gigi dua kali sehari, memilih makanan yang bergizi dan diet, merupakan faktor utama agar memiliki gigi dan gusi yang sehat. nah, tidak ada yang sudah atau berat, kan? Jadi, tunggu apa lagi! (*)
Originally posted 2011-02-24 21:27:36.