Menghadapi Pengajar Sesat

0
download-20.jpg

II Timotius 4:3-4
Di sebuah kota, tinggallah 2 orang Kristen yang bodoh. Yang pertama tidak menghiraukan pengajaran Firman, sehingga ketika imannya ditantang, ia tidak dapat menemukan ayat-ayat Firman untuk mempertahankan keyakinannya. Yang kedua adalah orang Kristen yang kurang akal hingga merasa terlalu lemah untuk membuat keputusan yang baik. Tetapi ia mencari hikmat dari orang yang memiliki kepribadian kuat dan bukannya percaya kepada Tuhan.

Kemudian datanglah temannya yang begitu antusias dengan ide-ide baru yang menarik tentang agama. Sayangnya, ia tidak setia berjalan bersama Tuhan, kandidat lemah untuk menuntun siapapun dalam hal rohani. Bukannya mendasarkan pemikirannya pada Firman Tuhan, pengajar sesat ini mengikuti pilihannya sendiri, berfokus pada apapun yang berkenan atau memuaskannya pada saat itu. Pengajarannya terdengar baik bagi kedua orang percaya yang bodoh itu, yang menjadi korban dari ideologi dan pesonanya.
Dalam situasi seperti ini, bijaksana bila orang Kristen mengikuti nasehat Yohanes dan “menguji roh-roh, apakah mereka berasal dari Allah” (I Yohanes 4:1). Kita dapat melakukannya dengan memperbandingkan apa yang kita perbuat dengan apa yang dikatakan Alkitab, dengan mencari nasehat dari mentor yang takut akan Tuhan. Dengan cara ini, kita tidak tertipu oleh perkataan yang palsu atau interpretasi yang keliru tentang Firman Tuhan.
Pernahkan Anda mendengar sebuah perspektif tentang Alkitab yang kedengarannya terlalu bagus – atau terlalu buruk? Untuk mencegah agar tidak tertipu, renungkanlah Firman Tuhan (Efesus 6:17) dan peliharalah kehidupan doa yang aktif.

Originally posted 2013-03-23 19:16:12.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *