MENUMBUHKAN BUDAYA POSITIF

0
download.jpeg

Singkat kata, budaya adalah cara kita melakukan segala sesuatu. Dalam sebuah
perusahaan, budaya adalah sesuatu yang dibangun mulai dari pimpinan puncak
hingga karyawan bawah. Dan ini berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan
lain. Ketika anda bekerja di sebuah perusahaan, anda perlu mengenali budaya
yang berlaku di sana, yang mungkin berbeda dengan budaya yang diterapkan di
tempat kerja terdahulu. Namun demikian, sebagai seorang pemimpin yang
positif, salah satu tugas anda adalah menumbuhkan sebuah budaya; yaitu
budaya yang positif, yang sesuai dengan pasar anda dan didukung oleh
personel anda. Dan ini harus dimulai dari anda sendiri sebagai pimpinan
puncak yang harus memberikan keteladanan. Berikut adalah sepuluh langkah
untuk menumbuhkan budaya positif.
1–Ukurlah budaya anda saat ini.
Ada beberapa alat untuk mengukur budaya yang berlaku di perusahaan. Salah
satunya dengan melakukan survey pada karyawan untuk mengetahui pendapat
mereka mengenai aspek-aspek perusahaan, seperti: kepemimpinan, komunikasi
visi, manajemen sumber daya manusia, kondisi kerja, komitmen karyawan,
pemanfaatan bakat dan ketrampilan karyawan, kualitas kerja, pelayanan pada
pelanggan, harapan akan masa depan, dan reputasi perusahaan di mata
masyarakat. Cari tahu pula pendapat karyawan tentang kekuatan dan kelemahan
perusahan, serta saran-saran untuk memperbaiki kelemahan itu. Dari hasil
tersebut anda bisa mengukur bagaimana budaya yang terbangun selama ini.
2–Putuskan untuk menumbuhkan budaya positif.
Budaya yang sehat didasarkan pada tiga E, yaitu: Encouragement (memberikan
dorongan), Enterprise (jiwa kewirausahaan) dan Excellence (senantiasa meraih
keunggulan). Memberikan dorongan pada karyawan adalah pondasi, karena mereka
membutuhkan dukungan untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar
bertahan. Budaya yang sehat juga memberikan intensif bagi kewirausahaan yang
ditunjukkan karaywan. Dengan demikian karyawan akan menikmati imbalannya dan
berusaha sekuat mungkin meraih keunggulan.
3–Rencanakan perubahan budaya.
Perubahan nyata harus dilakukan pada tingkat filosofi. Orang harus diubah
pikirannya agar dapat bertindak dengan cara berbeda. Sebagai pemimpin, anda
dapat memulainya dengan menjelaskan filosofi anda dan mengembangkan suatu
visi positif. Ini memerlukan waktu. Langkah pertama adalah dengan mengubah
hal-hal fisik (akan dijelaskan berikut) agar orang dapat melihat adanya
perubahan. Baru kemudian hal-hal psikologis: menciptakan perasaan unggul
dengan meraih sukses nyata pada awalnya. Sedangkah langkah terakhir adalah
mengubah hal-hal filosofis.
4–Ubahlah hal-hal fisik.
Mengapa harus mengubah hal-hal fisik terlebih dahulu? Karena itu lebih
mudah. Ubahlah logo perusahaan, hiaslah pintu masuk, hiasi kantor dengan
hiasan-hiasan, dan lain sebagainya. Kuncinya: ciptakan identitas perusahaan.
Kemudian ciptakan perasaan terlibat bagi karyawan. Dorong mereka untuk
memberikan saran demi perbaikan perusahaan. Kemudian, doronglah mereka untuk
melakukan pekerjaan bermutu.
5–Ubahlah hal-hal psikologis.
Bagaimana anda bisa membangun perasaan unggul dalam diri karyawan? Lakukan
pertemuan besar di awal tahun kerja. Ini dapat membangkitkan semangat, namun
harus ada tindak lanjut yang baik, bila tidak, orang akan bersikap sinis.
Kemudian, lakukan sesuatu dan raihlah hasil nyata yang lebih awal. Doronglah
orang-orang tertentu, yaitu mereka yang positif, yang dapat membangkitkan
semangat orang lain. Orang-orang positif adalah sekutu, karena itu berilah
tanggung jawab dan status. Tunjukkan pada orang lain bahwa anda menghargai
perilaku positif.
6–Ubahlah hal-hal filosofis.
Kini, tiba saatnya anda meminta karyawan untuk berpikir dengan cara baru.
Perubahan fisik akan mendorong perubahan psikologis. Bila hal ini terlah
siap, anda bisa mengubah hal-hal yang filosofis dalam pikiran karyawan.
Barulah budaya anda bisa dipercaya oleh karyawan. Secara singkat, prosesnya
adalah: mengubah fakta, kemudian mengubah konsep, dan terakhir mengubah
nilai-nilai. Dan, apa yang dilakukan oleh para pemimpin transformasial
adalah menyentuh orang-orang pada tingkatan nilai, memperkenalkan paradigma
baru dan mengilhami masyarakat untuk berpikir beda, serta memberikan hasil
nyata.
7–Didiklah manajer madya anda.
Para manajer madya adalah orang-orang kunci dalam mengubah filosofi menjadi
tindakan nyata. Merekalah yang membentuk budaya masa depan. Karena itu,
didiklah manajer madya anda. Anda tidak dapat hanya memberikan perintah,
anda harus mendidik, yaitu dengan memberitahukan apa tujuan organisasi,
melibatkan mereka dalam meraih tujuan itu, memberikan kebebasan untuk
menggunakan kemampuan mereka guna mencapai tujuan dan memberikan semangat.
Ini tampak seperti kombinasi yang baik antara campur tangan dengan lepas
tangan.
8–Buat suatu program keterlibatan yang nyata.
Bagaimana menyusun program keterlibatan yang sistematis? Pertama, jelaskan
visi perusahaan pada karyawan. Jelaskan pula bidang-bidang yang mereka
pengaruhi. Kemudian susunlah suatu mekanisme untuk memanfaatkan inisiatif
dan gagasan karyawan. Pastikan para manajer mengetahui cara melibatkan
karyawan. Susun prioritas bidang-bidang mana yang memerlukan keterlibatan.
Ini akan menumbuhkan rasa ikut memiliki. Setelah itu laksanakan gagasan itu,
serta umumkan hasil nyata yang telah dicapai. Terakhir, tugas anda adalah
mengendalikan agar program itu bisa meningkatkan kinerja perusahaan.
9–Perkenalkan prinsip Kaizen dalam organisasi.
Kaizen adalah gagasan untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus. Ini
tidak sama dengan perfeksionisme, namun melakukan yang terbaik demi
perbaikan. Kesempurnaan dapat tercapai melalui perbaikan yang terus menerus.
Dan ini memberikan kesenangan.
10–Lanjutkan terus pembangunan budaya positif anda.
Secara periodik lakukan penilaian kembali atas tingkat pemanfaatan bakat
karyawan. Berapa pun nilai yang muncul, apakah 6, 8, ataupun 10, anda harus
menanyakan bagaimana dapat memanfaatkan pengetahuan karyawan lebih baik
lagi. Ini akan terus memicu munculnya gagasan baru, yang berguna untuk
mempertahankan diri sekaligus mempertahankan orang-orang terbaik di
perusahaan anda. Dengan demikian perusahaan menunjukkan bahwa mereka
benar-benar memperhatikan karyawannya dan terus-menerus membangun budaya
yang kreatif.
Mike Pegg

Originally posted 2007-11-08 08:54:50.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *