Berkorban demi teman

Pada suatu hari di suatu kamp latihan militer, sersan pelatih muncul dan tiba-tiba mencampakkan sebuah granat tangan ke tengah-tengah sekelompok prajurit muda. Mereka lari berpencar, buru-buru mencari perlindungan. Sersan itu lantas mengatakan bahwa granat itu kosong dan ia cuma ingin melihat reaksi mereka. Keesokan harinya seorang prajurit yang baru masuk menggabungkan diri ke kelompok itu. Sersan pelatih mengatakan kepada mereka agar jangan memberi tahu prajurit
baru itu tentang apa yang akan terjadi. Sewaktu sersan itu kemudian muncul dan melemparkan granat ke tengah-tengah mereka, prajurit baru itu, yang tidak tahu bahwa granat itu takkan meledak, buru-buru menjatuhkan diri di atas granat agar ledakannya tidak mencederai rekan-rekannya. Ia mau berkorban demi keselamatan rakan-rekan sesama prajurit. Tahun itu ia dianugerahi satu-satunya medali untuk keberanian dan ketabahan yang diberikan bukan pada waktu perang.
– Kim Noone (diadaptasi dari “A Cup of Chicken Soup for the Soul”, editor: Jack Canfield, dkk.)

Originally posted 2015-10-27 23:00:08.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *