Bila Menolong Jangan Mengharapkan Balasan

A; Bapak Li, saya dengar Bapak kehabisan beras. Terimalah satu kantong beras
ini. Dan uang ini mungkin akan berguna. Semoga Bapak berbahagia dan
sejahtera di tahun baru ini.
Istri : Mengapa Bapak tampak sedih?
A : Tidakkah menurutmu Bapak Li itu tidak tahu berterima kasih?
Istri : Maksud Bapak?

A : Saya telah banyak membantunya, tetapi ia tidak pernah sedikitpun
mengembalikan pemberian saya.
Istri : Jika dia mengembalikan sesuatu yang murah kepadamu maka kamu akan
menganggapnya tidak berharga. Lagipula dia tidak mampun memberikan sesuatu
yang sangat berharga kepadamu. Kamu lupa bagaimana dulu seorang penjahat
menganggu kita…
Penjahat : Saya mau pergi jika kamu menyerahkan vas-vas permata itu.
A : Tapi vas itu merupakan barang peninggalan
Penjahat : Kalau begitu saya akan tetap tinggal di sini.
Istri A : Tuan Li, seorang pemuda jahat sedang mengancam dan membuat
keributan di rumah.
Dia langsung menyuruh anaknya untuk datang ke rumah kita dan mengusir pemuda
penganggu itu. Bantuan itu datang tepat waktu, bukan?
A : Tentu saja saya ingat kejadian itu. Saya selalu mengingat kebaikan orang
lain.
Istri : Lalu mengapa kamu mengeluhkan Tuan Li yang tidak membalas
bantuan-bantuanmu? Kamu harus membantu orang lain tanpa mengharapkan
balasan. Tetapi jika kamu mendapat bantuan orang lain, kamu tidak boleh
melupakannya.
A : Kamu benar.
Pesan Moral : Daripada memikirkan bagaimana orang lain akan membalas bantuan
kita, lebih baik Anda memikirkan bagaimana membalas bantuan yang telah Anda
terima dari orang lain.
Dikutip dari : “The Chinese Code of Success”

Originally posted 2011-07-16 12:58:24.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *