“Bunda, Seks Itu Apa Sih?”
Anda boleh terkejut dan tergagap-gagap mendengar pertanyaan seperti itu. Tapi itulah pertanyaan yang mungkin dilontarkan anak usia 6 hingga 8 tahun bila melihat, membaca, atau mendengar orang dewasa atau kakaknya membicarakan masalah itu. Yang jelas, tak perlu kaget atau malu. Perlu Anda ingat, anak-anak usia ini masih terlalu muda untuk memahami mekanisme seks secara rinci, meski anak usia 6 tahun sudah memahami ada unsur emosional yang berhubungan dengan seks.
Nah, Anda dapat menjawabnya dengan kalimat “Kata ‚„seks‚„ kadang digunakan untuk membedakan jenis kelamin seseorang, apakah dia anak laki-laki atau perempuan.” Berikut pertanyaan-pertanyaan yang mungkin keluar dari mulut sikecil dan jawaban yang sebaiknya Anda berikan untuknya.
“Apakah aku bisa membuat bayi?”
Di sini Anda dapat mulai menjelaskan perbedaan antara tubuh orang dewasa dan anak-anak, juga perbedaan tingkat kedewasaan emosional mereka. “Tidak, membuat bayi merupakan sesuatu yang hanya dilakukan oleh orang dewasa. Tubuh kamu belum siap. Tapi kalau kamu lebih besar, kamu dapat membuat bayi. Tidak seorangpun boleh membuat bayi sampai mereka dewasa dan benar-banar siap.”
“Dari mana bayi keluar?”
Anak-anak merasa takjub pada kehamilan dan kelahiran. Mereka heran bercampur kagum melihat ibunya muntah-muntah karena mual atau ayahnya yang membelai kandungan ibunya atau memperhatikan gerakan yang dilakukan adik bayi yang baru lahir.
Anda dapat mengatakan kepada anak-anak usia sekolah “bila bayi sudah siap untuk lahir, bagian bawah kandungan yang disebut serviks akan mengendur dan membuka. Otot-otot yang kuat di dalam kandungan mendorong bayi ke bawah vagina dan keluar melalui vagina di antara kedua kaki ibu.”
“Apa artinya pubertas?”
Bila anak usia sekolah mulai berfikir mengenai pubertas, biasanya yang terbersit di dalam fikirannya adalah tumbuh dewasa. Perhatikan dengan sungguh-sungguh pertanyaan yang diajukannya dan berikan jawaban dengan hati-hati, perhatikan seberapa banyak informasi yang dapat dicerna olehnya.
Anda dapat mangatakan, “Pubertas adalah saat dimana tubuh kamu mulai berubah dari tubuh anak kecil menjadi tubuh orang dewasa. Setiap orang mengalami pubertas pada umur yang berbeda-beda, ada yang mengalaminya pada usia 9-10 tahun, ada lagi yang mengalaminya pada usia 15-16. tapi kebanyakan pada usia 13. Kita tidak dapat meramal dengan tepat kapan tetapi pasti ada saat yang tepat bagi tubuh kamu.” Jawaban ini biasanya cocok untuk anak-anak usia 6-8 tahun yang mulai tertarik untuk mengetahui secara rinci tentang rambut yang tumbuh di alat kelamin dan menstruasi.
“Apa artinya menstruasi?”
Karena berhubungan dengan darah, anak-anak biasanya menghubungkannya dengan rasa sakit. Bila mereka mendengar teman wanita mereka mengalami haid, mereka ingin memastikan apakah hal ini wajar dan merupakan bagian yang positif dari masa pertumbuhan.
Sebagian besar anak perempuan menginginkan informasi yang lebih rinci, tetapi anak laki-laki pun ingin tahu tentang menstruasi. Katakan pada anak, “Menstruasi dialami oleh anak perempuan setiap bulan. Ini berarti tubuh anak perempuan yang menstruasi sudah mampu membuat bayi.”
Bisa juga Anda jelaskan jika ia ingin jawaban yang lebih rinci, “Anak perempuan mulai menstruasi umur 10-15 tahun, namun ada juga yang mengalaminya di usia yang lebih muda atau lebih tua. Selama masa menstruasi, anak perempuan mengeluarkan darah melalui vagina mereka dan biasanya beberapa hari dalam sebulan setiap bulannya. Pada saat itu anak perempuan mengenakan pembalut.”
Pertanyaan-pertanyaan serupa yang mungkin timbul misalnya, “Kapan saya mengalami menstruasi? Sakitkah rasanya? Apakah artinya saya sudah dapat mengandung bayi?”
“Kapan payudara saya tumbuh?”
Bagi anak perempuan, payudara bisa merupakan suatu kebanggaan,sesuatu‚ yang diinginkan, dikhawatirkan, atau bahkan sesuatu yang memalukan. Kebanyakan anak laki-laki senang mengganggu anak perempuan karena payudaranya.
Beritahu anak Anda bahwa ukuran payudara tidak menjamin kecantikan atau popularitas seseorang. “Payudara kamu akan mulai tumbuh saat tubuh kamu mulai pubertas.” Jelaskan pula, “Payudara dapat merupakan salah satu dari tanda-tanda bahwa kamu mulai tumbuh dewasa selain menstruasi.”
Pertanyaan-pertanyaan serupa yang mungkin timbul adalah “seberapa besar payudara saya nanti? Akankah saya memakai BH? Kalau saya tidak memakai BH pada saat payudara saya sudah tumbuh, apakah akan membuat turun payudara saya?”
“Mimpi basah apa sih?”
Anak laki-laki khawatir dengan penis mereka seperti anak perempuan mencemaskan payudara mereka. Biasanya anak laki-laki usia 6-8 tahun belum mengalami mimpi basah, tetapi mungkin sudah mendengar tentang mimpi basah dari teman teman yang lebih tua atau dari kakak laki-lakinya.
Anda dapat mengatakan, “Mimpi basah merupakan tanda bahwa anak laki-laki mulai masuk pubertas. Buah zakar mereka membentuk sperma yang banyak dan setiap penuh sperma harus keluar. Sperma keluar dalam bentuk air mani pada saat mereka tidur. Mimpi basah adalah sesuatu yang wajar dan hampir semua anak laki-laki mengalaminya.”
Pertanyaan-pertanyaan serupa yang mungkin timbul antara lain, “Ejakulasi itu apa? Seberapa besarkah ukuran penis saya? Apakah anak laki-laki memiliki ukuran dan bentuk penis yang sama?”
“Apa artinya gay?”
Kecuali bila mereka mengetahui tentang homoseksualitas yang didengarnya dari orang dewasa, anak-anak usia sekolah tidak mudah menerima hubungan antara orang dewasa sesama jenis. Tetapi pada usia ini anak-anak ingin tahu sejauh mana perbedaan keberhasilan hubungan sesama jenis dengan yang tidak.
Anda dapat mengatakan kepada anak, “Gay” sama dengan perkataan homoseksual. Orang yang gay tertarik dengan sesama jenisnya, misalnya pria tertarik dengan pria,atau wanita tertarik kepada wanita. Bila wanita tertarik dengan sesama wanita, hal ini disebut lesbian.”
Pertanyaan serupa yang mungkin timbul, “Apa artinya homo? Mengapa gay merupakan kata-kata yang tidak baik? Bagaimana mungkin dua orang wanita atau dua orang pria menikah? Apakah pasangan homoseksual dapat memiliki anak?”
“Mama dan papa sedang apa sih?”
Banyak orang tua merasa takut kepergok oleh anaknya yang tiba-tiba masuk ke kamar pada saat mereka sedang berhubungan seks. Bukan cuma Anda dan pasangan yang kaget serta malu, anak pun akan merasakan hal yang sama.
Pasti Anda dan pasangan menjadi bingung. Tapi cobalah untuk tenang (dan lain kali jangan lupa untuk mengunci pintu kamar), katakan pada anak, “Sayang, mama dan papa sedang ingin berduaan saja sekarang, kamu ke kamar kamu duluan ya, sebentar lagi mama menyusul.”
Lalu kenakan pakaian, tarik napas dalam-dalam dan beri penjelasan kepada anak “Mama dan papa tadi sedang berhubungan seks. Artinya kami saling mencintai dan menyayangi satu sama lain. Biasanya kami mengunci kamar tapi tadi kami lupa.” Lihat reaksi anak. Bila dia tampaknya tidak senang, katakan “Kamu marah ya? ada yang bisa mama bantu?”
Pastikan anak Anda tidak ketakutan atau khawatir dengan apa yang dia lihat dan pastikan untuk memberi pengertian padanya bahwa dia tidak bersalah. Jangan memarahi anak Anda dengan mengatakan “Kamu harusnya ketuk pintu lebih dulu!” karena hal ini membuat anak merasa sangat menyesal dan takut dimarahi. Sumber: Nova
Originally posted 2010-12-26 09:28:04.