Bunyikan Lonceng

Alkisah ada seorang raja yang mempunyai sebuah lonceng perak yang ia pasang di sebuah menara yang tinggi di istananya. Ia mengumumkan bahwa setiap kali ia sedang berbahagia, ia akan membunyikan lonceng itu sehingga semua rakyatnya tahu bahwa ia sedang gembira. Suatu ketika lonceng perak itu tidak pernah berbunyi lagi. Dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, akhirnya menjadi bertahun-tahun, dentang lonceng perak yang menjadi tanda bahwa raja sedang bergembira itu tidak terdengar lagi. Sang raja semakin tua dan rambutnya memutih. Akhirnya ia tinggal sekarat dalam istananya. Ketika banyak orang duduk di sekelilingnya sambil meratapinya, barulah ia sadar bahwa ternyata selama ini rakyat mencintainya. Akhirnya ia merasa bahagia kembali. Beberapa saat sebelum meninggal, ia meraih tali lonceng itu dan mendentangkannya kembali. Bayangkan, hidup dalam ketidakbahagiaan karena ia tidak tahu bahwa rakyatnya sangat mencintai dan menghormatinya.
Seperti kisah raja itu, banyak orang yang merasa kesepian dalam menjalani kehidupan ini. Tidak bersukacita dan tidak menyadari bahwa mereka dicintai dan dihargai oleh orang lain. Adakah seseorang yang Anda kenal saat ini yang membutuhkan dorongan semangat? Kalau ada, katakanlah kepada mereka bahwa mereka sungguh berarti bagi Anda. Mungkin itulah yang mereka butuhkan untuk mengembalikan sukacita dalam hidup mereka [RWD]
SEMANGAT HIDUP MANUSIA DILINGKARI OLEH PENGHARAPAN YANG TEREKSPRESI LEWAT KATA-KATA YANG MEMBANGUN
2 Yohanes 1:1-6
1 Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran,
2 oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya.
3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.
4 Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.
5 Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu–bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya–supaya kita saling mengasihi.
6 Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.
Sumber: YouthHouse

Originally posted 2011-05-12 16:44:11.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *