MEMBANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT
Apakah perusahaan anda sedang mengalami penciutan usaha, kewalahan dalam
menghadapi perubahan tehnologi, rendahnya moral karyawan, dan suasana saling
“sikut” di antara sesama karyawan? Bila ya, maka anda tergabung bersama
dengan banyak perusahaan lain di dunia sekarang ini. Survey yang dilakukan
oleh Roper menemukan bahwa moral karyawan dan kepuasan kerja di masa
sekarang ini berada pada titik terrendah semenjak Roper melakukan survey
beberapa dekade lalu.Banyak perusahaan telah begitu banyak memusatkan perhatiannya untuk
mengembangkan sistem dan proses, namun mereka melupakan faktor manusia di
perusahaan mereka. Dan hasilnya, banyak karyawannya terbebani dengan
perasaan takut, tidak percaya, stress, perasaan tidak memiliki kekuatan, dan
kehilangan harapan.
Agar tetap bisa bertahan di masa sulit, kita harus membangkitkan kembali
semangat untuk memiliki komitmen, harga diri, dan cara pandang baru yang
akan meningkatkan produktivitas dan profit. Dalam suasana yang penuh
persaingan ini, perusahaan yang benar-benar sukses adalah perusahaan yang
memiliki karyawan yang bekerja keras, pintar, dan di atas semua itu, penuh
antusiasme. Saya menemukan beberapa faktor dalam berkomunikasi yang hidup di perusahaan
berbagai bidang usaha di seluruh penjuru dunia, yang menyebabkan mereka
senantiasa memiliki semangat tinggi, yaitu CARE:
C=CREATIVE COMMUNICATION
Chicago Tribune melaporkan studinya baru-baru ini yang menunjukkan bahwa
rata-rata seorang karyawan menghabiskan 50 jam dalam seminggu untuk
melakukan komunikasi dengan berbagai cara. Sebagian besar dari kita
dibombardir oleh tumpukan kertas, ratusan pesan email, atau voice mail. Dan
satu-satunya cara agar pesan kita dapat sampai dan didengar oleh karyawan
adalah dengan mengirimkan pesan yang mengejutkan orang. Semakin tinggi
kreativitas kita dalam mengkomunikasikan pesan, maka semakin besar
kesempatan pesan tersebut diperhatikan orang. Penting sekali untuk diingat bahwa kita selalu melakukan interaksi dalam dua
aspek. Pertama, aspek bisnis (business level), dimana kita berusaha untuk
menyampaikan pesan tujuan interaksi kita. Kedua, aspek manusia (human
level), dimana kita berusaha menggugah perasaan penerima pesan. Semua ini
dilakukan dalam setiap bentuk komunikasi, baik secara tatap muka, eletronik,
maupun tertulis.
Tiga pertanyaan berikut patut dipertimbangkan saat menyampaikan pesan anda:
1–Apakah informasi tersebut akan dapat disampaikan dengan jelas dan akurat?
(Business Level)
2–Apakah penerima pesan memiliki perasaan yang baik pada kita / perusahaan?
(Human Level)
3–Apakah cara kita mengkomunikasikanny a dapat menggugah penerima?
(Creative Communication)
Saat karyawan menyadari pentingnya komunikasi yang kreatif dan aspek manusia
dalam berkomunikasi, maka dimensi baru yang penuh dengan inovasi yang
menyenangkan akan muncul dalam tempat kerja.
A=ATMOSPHERE AND APPRECIATION FOR ALL
Charles Garfield pernah berkata, “Dalam lingkungan dimana kebutuhan manusia
diperhatikan, dan bakat serta kreativitas dibiarkan berkembang, maka
karyawan akan memberikan semua kemampuan yang mereka miliki.” Pertanyaannya
adalah, macam apakah suasana kerja yang ada dalam perusahaan anda?
Bagaimanakah penampilan ruang tamu kantor anda? Bagaimana dengan gedung
produksi anda? Apakah menciptakan suasana yang kreatif? Apakah para karyawan
senang dengan pekerjaan mereka?
Dalam laporan tahunan mengenai apa yang dibutuhkan oleh karyawan dari
pekerjaan mereka, jawaban nomor dua yang selalu muncul sejak tahun 1948
adalah “Penghargaan atas pekerjaan mereka”. Lebih menarik lagi, jawaban
“Gaji tinggi” berada di peringkat ke lima! Apakah anda mendorong adanya
penghargaan semacam itu setiap hari di tempat kerja anda, baik melalui
program formal atau pendekatan pribadi?
R=RESPECT AND REASON FOR BEING
Robert Greenleaf, Hyler Bracey, Peter Block, dan John Scherer adalah para
pakar yang berbicara mengenai Kepemimpinan yang Melayani (Servant
Leadership) dan pentingnya memanage dari dalam hati. James Autry malah
pernah berkata, “Manajemen yang baik adalah tentang cinta dalam porsi yang
besar. Atau bila anda tidak merasa enak dengan istilah cinta, gunakan saja
istilah “perhatian” (care) karena manajemen yang baik selalu melibatkan
kegiatan memperhatian orang, bukan memanipulasi mereka.” Lalu, bagaimanakah
bentuk kepemimpinan yang muncul di perusahaan anda?
Dalam setiap interaksi yang kita lakukan dengan setiap orang, kita memiliki
pilihan untuk menciptakan kesan negatif, positif atau nol pada orang
tersebut, tergantung bagaimana kita memperlakukannya. Negatif berarti
merendahkan orang lain, membuat mereka merasa tidak begitu penting dibanding
kita di perusahaan ini. Nol berarti kita hanya memperhatikan aspek bisnis
(business level) saja. Sedangkan positif berarti kita menjadikan orang lain
merasa penting (human level) atau seringkali malah menggugah mereka.
Menciptakan kesan positif dalam setiap interaksi harus menjadi tujuan setiap
dari karyawan. Kata Peter Block, “Pilihan yang kita tawarkan pada orang lain
adalah apa yang menumbuhkan rasa tanggung jawab.”
E=EMPATHY AND ENTHUSIASM
Bila karyawan mulai memahami pentingnya aspek manusia dalam setiap interaksi
mereka, maka mereka bisa dapat mendengarkan bukan hanya lewat telinga saja
namun juga melalui hati mereka. Kata Stephen Coveys, “Cobalah untuk mengerti
terlebih dahulu, baru dimengerti.”
Beberapa tahun lalu Francis Likert pernah berucap, “Bila ingin mencapai
performance yang tinggi, maka seorang manajer perlu memiliki tujuan
performance yang tinggi pula, serta antusiasme yang tinggi untuk mencapai
tujuan tersebut.” Apakah para manajer perusahaan anda memiliki antusiasme
pada pentingnya pekerjaan mereka dan mengapa mereka perlu mengubah cara
interaksi mereka.Sebelum melakukan perubahan budaya perusahaan, anda harus memikat hati dan
semangat orang sehingga mereka merasa memiliki rasa tanggung jawab pribadi
sekaligus kekuatan untuk melakukan perubahan. Bila mereka benar-benar
mengerti, maka mereka tidak akan merasa menjadi “korban mental” yang
biasanya mengikuti bila seseorang merasa dibebani tugas tersebut. Dengan
demikian, mereka bisa sungguh-sungguh berkreatif dalam melakukannya.
Semangat baru untuk mengirimkan paket CARE akan berdampak pada
produkstivitas dan profit perusahaan anda dan akan memberika harapan yang
telah lama mereka rindukan.
Barbara A. Blanz
(diadaptasi dari Barbara Glanz Communications, Inc.)
Originally posted 2013-09-25 15:57:59.