Menimba Pelajaran dari Kitab Suci

Ayat bacaan: Roma 15:4
==================
“Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.”

pelajaran dari kitab suciSaya pernah bertemu dengan seorang pengusaha sukses yang juga berkecimpung di dunia musik sebagai promotor besar. Ada satu nasihatnya yang selalu saya ingat dan pegang dalam berusaha. Ia berkata, “Ada kalanya kita memang harus rugi terlebih dahulu untuk bisa sukses di masa yang akan datang. Jika kita yakin dengan apa yang kita kerjakan, kerjakanlah, dan lakukan dengan sebaik-baiknya tanpa berpikir terlalu banyak kepada untung dan rugi.” Itu adalah sebuah nasihat yang sangat baik, karena kita seringkali terlalu cepat berpikir untuk mencari keuntungan padahal kita belum melakukan yang terbaik sama sekali. Nasihat seperti itu bisa datang dari orang-orang yang lebih tua atau lebih senior, dan itulah yang selalu saya sukai dengan berbicara dengan orang-orang tua. Siapapun atau apapun kerja yang dilakukan, mereka sudah lebih banyak makan asam garam dalam kehidupan di dunia ini. Mereka biasanya lebih tahu bagaimana kerasnya kehidupan, dan selalu ada hal-hal yang bisa saya pelajari atau pedomani dari mereka. Dalam setiap perbincangan dengan mereka saya selalu bisa memetik pelajaran berharga dan menimba pengalaman yang pasti akan sangat berguna untuk menjalani kehidupan.

Jika dari para senior ini kita sudah bisa memetik begitu banyak pelajaran berharga, apalagi dari sebuah “kitab” yang berisikan segala sesuatu yang diilhamkan Tuhan. Alkitab berisi begitu banyak nasehat, cara menjalani kehidupan, solusi dan peringatan-peringatan yang berasal langsung dari Tuhan, dan disana kita juga bisa melihat secara langsung berbagai pengalaman begitu banyak tokoh. Ada yang sukses, ada yang gagal. Dari semua itu kita akan bisa memetik pelajaran serta melihat sendiri apa rahasia kesuksesan mereka, dan disisi lain bagi tokoh-tokoh yang gagal seperti Saul misalnya, kita bisa melihat pula apa yang menjadi sumber kesalahan mereka. Seringkali kita melupakan hal ini. Kita hanya membiarkan Alkitab kita berdebu di rak, padahal di sana terkandung begitu banyak pengalaman hidup ratusan bahkan ribuan tokoh yang akan sangat berharga untuk kita pelajari. Pesan ini sudah disampaikan sejak jaman dahulu oleh Paulus. “Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.” (Roma 15:4). Semua itu telah Tuhan sediakan bagi kita, agar kita bisa mendapat pelajaran mengenai bagaimana mengalami kehidupan yang berkemenangan. Kita bisa terhindar dari lekas berputus asa, kita bisa memperoleh penghiburan, dan melatih ketekunan kita dengan pengharapan tanpa henti. Ada begitu banyak contoh dari tokoh yang mengalami jatuh bangun bertahun-tahun seperti Yusuf misalnya, tetapi kita bisa melihat apa yang ia peroleh pada akhirnya. Kita bisa melihat apa rahasianya dan menerapkannya dalam kehidupan kita. Jika pada Yusuf itu bisa tercapai, mengapa tidak bagi kita? Alkitab adalah sebuah surat kasih dari Tuhan yang berisikan segala pedoman penting beserta contoh-contohnya agar kita tidak tersesat dan masuk ke dalam kebinasaan.

Awal dari kitab Mazmur langsung mengarah kepada manfaat dan hasil yang bisa diperoleh dengan berpegang erat kepada firman Tuhan. Daud berkata, “Berbahagialah orang yang..kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” (Mazmur 1:1-3). Lihatlah betapa luar biasanya kuasa yang akan menyertai orang-orang yang gemar membaca, merenungkan dan melakukan firman Tuhan. Dalam surat kepada Timotius kita bisa pula melihat manfaatnya yang begitu besar. “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. (2 Timotius 3:15). Kitab Suci, atau Alkitab, sanggup memberi hikmat pada kita dan menuntun langkah kita menuju keselamatan dalam iman akan Kristus. Dan Paulus kemudian melanjutkan “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (ay 16).

Alkitab secara lengkap berisikan segala hal yang bisa menuntun kita dalam kebenaran menuju keselamatan. Alkitab merupakan firman Tuhan yang mampu memberikan hikmat pada kita. Dalam Firman Tuhan ada kuasa. Dan semua itu akan luput dari kita apabila kita tidak mau menyediakan waktu untuk mendalami segala janji Tuhan dan peringatan-peringatanNya yang sudah tertulis lengkap di dalam Alkitab. Segala tuntunan dalam perjalanan kehidupan ini agar selamat sampai di tujuan sudah tesedia dalam Alkitab. Semua terpulang kepada diri kita, apakah kita mau mulai untuk membacanya dengan serius dan sungguh-sungguh atau hanya membiarkan Alkitab kita terletak penuh debu di rak. Jangan lewatkan kesempatan berharga untuk mengenal Tuhan secara lebih dalam dan pribadi, mulailah sekarang juga.

Kita bisa belajar dari tokoh-tokoh di dalam Alkitab untuk menjalani kehidupan yang berkemenangan

Originally posted 2010-11-14 02:35:20.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *