Menolak Ajakan Damai Polisi

Pada praktek proses tilang, banyak polisi mengharapkan berdamai, baik secara halus maupun terang-terangan (minta dibantu).
Ada beberapa cara untuk menghadapinya.

Menolak Berdamai dengan Dasar Hukum

Kalo lu ditilang di jalan sebenernya ada dua pilihan, form biru dan form
merah.

    1. Form biru adalah kalo lu terima kesalahan lu (artinya lu gak perlu Berdebat AMA hakim).
      • Dgn form ini lu bayar dendanya di BRI yg ditunjuk.
      • Abis Bayar denda resmi ke BRI, ambil SIM ato STNK yg disita ke kantor Ditlantas POLDA Metro di Pancoran, gedung baru, sebelum Gelael arah Cawang.   Disini Ada ruang khusus loket Tilang, ruang tunggu nyaman Ber-AC, dengan hiburan SateliteTV (norak ya gue)
    2. Form merah artinya lu gak terima kesalahan lu, dan dikasi kesempatan Untuk berdebat ato minta keringanan AMA hakim. Biasanya tanggal sidang adalah maksimum 14 Hari dari tanggal kejadian, tergantung Hari sidang Tilang di PN (Pengadilan Negeri) bersangkutan.
      • Oleh polisi, barang sitaan (SIM or STNK) akan disetor Ke kantor
      • Ditlantas pancoran itu sampai dengan H-1 tanggal sidang.
      • Jadi selama masih di pancoran SIM/STNK itu bisa ditebus tanpa sidang ke PN, cukup ke loket yg gue sebutin tadi, serahin form merah, bayar dendanya, SIM/STNK balik dengan sukses.
      • H-1 tgl sidang Dan seterusnya, SIM/STNK udah dikirim ke pengadilan sesuai daerah perkara, jadi kudu ditebus di PN masing2

 

Menghadiri Sidang banyak alternatif untuk menyelesaikan via calo, tetapi biasanya akan lebih mahal daripada kalau menyelesaikan sendiri:

    1. Sepanjang jalan menuju pengadilan, +- 50-100 m sebelum pengadilan banyak terdapat ‘Calo’ jasa pengurus tilang yang sebenarnya tidak memiliki pengaruh atau efek apapun terhadap pengurusan surat yang ditilang apalagi kemudahannya. Keberadaan mereka ‘Calo’ jangan ditanggapi dan dihargai sama sekali! Karena mereka gampang ngelunjak, emosi dan marah.
    2. Setibanya di PN, begitu parkir udah dikerubuti calo. Parkir kendaraan didalam bangunan pengadilan, ambil tiket parkir pada petugas. Jangan parkir depan tepat dibagian luar pagar pengadilan yg banyak ‘Calo’ juga tukang parkir ‘Preman’ yg memaksa dan berkata “ya.. yak..parkir disini.. Disini.. Didalam
      tidak bisa!” itu Bohong! mereka menggangu.
    3. Selepas resepsionis tetep aja masih dideketin calo. Kali ini berseragam ijo PN. kata calonya “ibu tunggu aja disini, Rp65.600,- aja. cepet kok selesainya”.
    4. Setelah ditunjukkan ruangan sidangnya, tunggu hakim datang lalu satu2, akan dibacakan nama dan kasusnya hakim langsung akan memberikan putusan soal besarnya denda pembelaan diri bisa dilakukan kalau perlu pembayaran langsung   dilakukan di ruang sidang dan stnk yg ditahan juga langsung dikembalikan saat itu
    5. Selepas sidang ada loket buat ambil sim. Bayar disitu untuk ambil sim. dibilang biayanya rp50.600,- jangan percaya.
      1. Langsung gue sodorin surat tilang ke salah satu petugas sambil ngomong “saya mau ambil berkas ini.”
      2. Sang petugas memeriksa surat tilang gue dan langsung mencari berkas gue ditumpukan yang tepat, dan dalam waktu singkat menemukan berkas yang dicari.
      3. Langsung sim diambil dari berkas itu dan diserahkan ke gue sambil ngomong 45 ribu. Gue kasih 50 ribuan dan dikembalikan 10 rb.
    6. Cek tabel denda untuk tahu denda yang benar
    7. Kalau tidak ada tabel denda, tawar aja atau minta dibuletin.

 

Tidak Menghadiri Sidang

    1. Kalo pengen hadir sidang, dateng sesuai tanggal sidang yang tertera Di surat Tilang ke PN yg ditunjuk. Tapi ini gak gue saranin. Kenapa ? Karena antreannya luarbiasa banyak, Kita gak punya kesempatan bertemu Hakim, karena sidangnya sebenarnya IN ABSENTIA, Dan banyak banget CALO Yg nawarin bantuan. Mending enggak deh
    2. Lebih baik cuekin aja tanggal sidang, ambil SIM/STNK terserah elu di Hari lain, hindari Hari sidang tilang biar gak rame, terus langsung tuju Loket khusus Tilang yang Ada di masing2 PN.
    3. Tunjukin form merahnya, Dalam 5 menit SIM/STNK udah di tangan elu dengan bayar denda resmi.
    4. Sebelumnya cermati berapa denda resminya, biar gak dilebih2in AMA Petugasnya. Contoh nih, gue tahu Denda masuk jalur cepat (gue naik motor) Rp.15000, petugasnya bilang Rp.25600, dikasi angka 600 seolah2 itu perhitungan rumus2 njelimet, Padahal akal2an aja biar Ada yg masuk kantong dia. Gue kasi uang bulet 15.000 dia diem aja kok..hehe

 

Intinya:

    • jangan takut kalo kena tilang.
    • jangan sekali2 damai AMA polisi di Jalanan, tilang mah tilang aja,
    • jangan percaya kalau ditakut2i polisi soal denda 1jt.
    • jangan pernah mau kalau polisi nyuruh ambil sim di kantor, kayaknya cuma bakal ada cerita tawar-menawar disana.
    • jangan percaya kalau polisi bilang sidangnya jam 10. (soalnya loketnya udah buka dari pagi)
    • mengenai sidang:
      • jangan takut ikut sidang tilang.
        • (sidangnya sendiri non-existance)
        • Pengadilan itu malah lucu
        • Makan di pengadilan mahal
        • Banyak supporter gadungan..gak usah takut (teman2x terdakwa)
      • gak usah sidang kalo gak pengen bete, cuekin calo2 yg nawarin bantuan
    • jangan mau pake calo.
    • bayar Denda sesuai tarif resmi.
    • kalau mau iseng, coba tawar. jangan percaya sama pecahan 600perak dst. itu buat memberi kesan bahwa dendanya uang pas. bahkan harusnya sih kalo gak salah cuma 35rb.
    • buat yang dateng telat lalu kaget karena “sidangnya sudah selesai” biasanya akan mendapat “tawaran bantuan” dari pegawai situ, yang katanya “bisa membantu menyelesaikan”. padahal sebenernya kita bisa menyelesaikan sendiri

 

Menolak Berdamai dengan Nepotisme

    • Saat tawaran damai muncul, tantanglah polisi untuk memberikan data-data dirinya yang lengkap, yaitu nama, kesatuan, resor, dsb.
    • Ambil telepon genggam dan katakan bahwa anda akan menelepon pejabat tinggi kepolisian yang kebetulan adalah paman anda
    • Seharusnya si polisi pada titik ini sudah ketakutan, dan anda dapat melanjutkan dengan prosedur resmi di atas

 

Originally posted 2015-04-11 04:26:07.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *