Mudah diucapkan, mudah dikenal?

0
hands-grasping_resource_image.jpg

Mengapa Benny Andersson menjadi personil ABBA yang paling dikenal? Padahal
bisa dikata bahwa dia tidak lebih “menonjol” ketimbang tiga anggota lainnya,
yaitu Agnetha Fƒ¤ltskog, Bjƒ¶rn Ulvaeus, dan Anni-Frid Synni-Lyngstad.
Mengapa pula John Lennon lebih mudah diingat ketimbang tiga personil The
Beatles lainnya, seperti Paul McCartney, George Harrison dan Ringo Starr?
Padahal kalau melihat catatan karir dan prestasi musik, Paul McCartney jauh
lebih unggul daripada John.
Ada hal yang sebetulnya sepele tapi ternyata ikut menentukan popularitas
seseorang. Yaitu kemudahan dalam mengucapkannya. Kita lihat bahwa nama Benny
Andersson dan John Lennon lebih mudah diucapkan (sekaligus dieja) ketimbang
nama rekan-rekan segrupnya masing-masing. Meski Anni-Frid belakangan sering
dipanggil Frida, tapi tetap saja nama belakangnya sulit diingat.
Bahkan karena pada nama John Lennon tidak terdapat huruf yang sulit
diucapkan anak kecil (huruf R dan S), maka tak heran bila banyak anak
berusia di bawah 7 tahun juga sudah bisa mengingat dan mengucapkannya.
Terutama di Indonesia.
Itu pula sebabnya mengapa Anggun C Sasmi waktu menjadi penyanyi yang go
international, dia memangkas namanya menjadi Anggun saja. Penyebabnya,
karena bagi orang di Eropa dan negara-negara barat pada umumnya, mengucapkan
nama “Anggun” saja sudah sesulit orang Indonesia mengucapkan nama semisal
“Bjork”.
Kalau saja Anggun tidak memangkas namanya, tentu dia akan sulit dikenal.
Karena membaca nama lengkapnya akan sesulit orang Indonesia mengeja dan
mengucapkan nama semisal Arnold Schwarzenegger, ataupun salah satu anggota
ABBA selain Benny.
Namun pada tahun 1982, konsep “mencari kemudahan” cara begini sempat membuat
Pemerintah Indonesia bersitegang dengan Pemerintah Inggris. Pasalnya, pada
saat itu Inggris berhasil merebut kepulauan Malvinas dari Argentina, dan
mengganti namanya menjadi Falkland. Seluruh dunia pun menyebut kepulauan
tersebut dengan nama barunya, kecuali Indonesia. Makanya, Indonesia dianggap
tidak mau mengakui kemenangan Inggris tersebut.
Padahal bukan tidak mau mengakui kemenangan Inggris. Melainkan, lidah orang
Indonesia lebih mudah mengucapkan nama “Malvinas” ketimbang “Falkland”.
Setelah Pemerintah Indonesia memberi penjelasan soal “kecil” ini, barulah
ketegangan dengan Pemerintah Inggris berakhir.
Jadi, bagi yang mempunyai anak, perusahaan, band dll, berilah nama yang
sekiranya tak sulit diucapkan dan diingat orang-orang, karena hal itu bisa
mempermudah pengenalan.

Originally posted 2013-01-04 04:22:53.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *