Penghiburan Kita

Ayah saya adalah seorang yang tegar. Namun suatu pagi, setelah menerima sebuah kabar melalui telepon, ia menangis. Seingat saya, itulah satu-satunya kesempatan saya melihatnya menangis di hadapan keluarga kami. Ternyata, ia baru saja mendengar berita meninggalnya kakek saya.
Kematian adalah bagian alami dari kehidupan. Namun toh setiap kali kematian datang, apalagi jika ia menjemput orang yang kita cintai, ada perasaan berduka yang muncul. Namun, berdasarkan bacaan hari
ini, sebagai orang beriman setidaknya ada dua penghiburan yang bisa kita pegang saat kita berduka.
Pertama, bahwa dalam Yesus manusia tidak akan mati selama-lamanya (ayat 25). Itu berlaku juga bagi kita. Kematian di bumi ini hanya me-misahkan kita sementara saja dengan orang-orang yang kita kasihi.
Kelak kita semua akan bertemu kembali.
Kedua, bahwa Tuhan mengerti benar perasaan kita. Dia menangis ketika melihat Maria dan orang-orang Yahudi meratapi kematian Lazarus (ayat 35). Tuhan yang penuh kasih benar-benar mengerti kedukaan kita
akibat kematian. Dan, Dia pun turut berduka bersama kita!
Kedua hal tersebut dapat menjadi penghiburan ketika kita berduka akibat kehilangan seseorang yang terkasih. Kedua hal ini bahkan dapat kita pegang untuk menguatkan kita dalam segala situasi. Hidup kita hanya sementara. Segala masalah di dalamnya pasti akan berlalu.
Selain itu, Tuhan yang Pengasih sungguh-sungguh mengerti apa yang kita rasakan. Kita tidak pernah bergumul sendirian -ALS
Nats: Maka menangislah Yesus (Yohanes 11:3)
AKULAH KEBANGKITAN DAN HIDUP SIAPA SAJA YANG PERCAYA KEPADA-KU IA AKAN HIDUP WALAUPUN IA SUDAH MATI-YESUS
Yohanes 11:25-36
25 Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku,
tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”
27 Jawab Marta: “Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah
Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”
28 Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya
Maria dan berbisik kepadanya: “Guru ada di sana dan Ia memanggil
engkau.”
29 Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan
Yesus.
30 Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia
masih berada di tempat Marta menjumpai Dia.
31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di
rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit
dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka
bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia,
tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya:
“Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak
mati.”
33. Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang
Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia
sangat terharu dan berkata:
34 “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka: “Tuhan,
marilah dan lihatlah!”
35 Maka menangislah Yesus.
36 Kata orang-orang Yahudi: “Lihatlah, betapa kasih-Nya
kepadanya!”
Sumber:YouthHouse

Originally posted 2011-02-17 13:23:37.