Ruang bagi Iblis
Ayat bacaan: Efesus 4:27
=================
“Neither give place to the devil.“ (KJV)
Pernah pada suatu kali saya tiba di Penang pada tengah malam. Saya mengira bahwa saya akan gampang mendapatkan sebuah kamar untuk bermalam, tetapi saya tidak mengantisipasi bahwa hari itu ternyata bertepatan dengan hari libur. Akibatnya sya pun berkeliling dari satu hotel ke hotel yang lain dan jawaban yang saya dapatkan pun sama, semua kamar telah penuh. Untunglah setelah dua jam lebih mencari, saya bisa mendapatkan sebuah kamar di satu motel kecil. Dalam bepergian kita memang harus menyiapkan tempat menginap terlebih dahulu agar kita bisa berlibur atau berkunjung dengan tenang. Selama kita belum menemukannya, tentu seperti pengalaman saya di atas kita akan terus mencari sebuah tempat, kalau bisa senyaman mungkin dengan budget yang terjangkau oleh kita.
Apa yang dilakukan iblis kurang lebih sama. Iblis suka “travelling” dari hati satu manusia ke hati yang lain. Dia akan selalu berusaha mencari tempat yang paling nyaman dalam hati kita untuk kemudian “bertamu” bahkan tinggal di dalamnya. Petrus mengatakan “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5;8). Sebelum memperoleh tempat itu, iblis akan terus berkeliling mencari celah agar bisa menempati sebuah ruang di dalam hati kita, masuk dan berdiam disana, dan jika itu terjadi, maka berbagai bentuk dosa dan kesesatan tinggal masalah waktu saja untuk menghancurkan kita. Dengan mentolerir bentuk-bentuk penyimpangan atau dosa, dengan membiarkan kebiasaan-kebiasaan buruk kita dan menganggapnya hal yang biasa, jangan-jangan kita sudah memberikan sebuah tempat tumpangan yang sangat nyaman dan mewah kepada si jahat. Akibatnya kita pun akan berada dibawah pengaruhnya.
Alkitab dengan tegas berkata agar kita jangan pernah memberikan ruang kepada iblis. Dalam Alkitab tertulis “dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.” (Efesus 4:27). Ayat ini dalam versi KJV disebutkan dengan “Neither give place to the devil.“ Atau dalam versi English Amplified dikatakan “Leave no (such) room or foothold for the devil”. Jangan berikan ruang atau tempat berpijak kepada iblis. Iblis bisa dengan nyaman tinggal di dalam diri kita dan mengobrak-abrik iman kita hingga berimbas kepada perilaku-perilaku yang tidak terpuji dan sama sekali bertentangan dengan gambaran yang seharusnya kita miliki sebagai anak-anak Tuhan. Tetapi sebaliknya iblis tidak akan bisa berbuat apa-apa jika kita tidak memberi tempat buat dia. Lihatlah dalam 1 Petrus 5:8 di atas dikatakan bahwa iblis hanya bisa berkeliling, mengaum-aum mencari siapa yang bisa ditelannya. Dia tidak akan bisa menembus kita sama sekali apabila kita tidak membiarkannya masuk. Ketika kita membiarkan sifat emosional kita, kepahitan, menuruti hawa nafsu, mendendam kepada orang lain, mudah membenci orang, selalu hidup khawatir dalam segala hal, cepat merasa takut dan hal-hal jelek lainnya, itu sama saja dengan memasang sebuah iklan yang akan sangat menarik buat iblis. Itu akan menjadi sebuah celah yang sangat lebar bagi iblis untuk menancapkan kukunya dalam hidup kita.
Alkitab sudah lama mengingatkan kita agar menjaga hati kita. “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23). Dari hatilah kehidupan itu terpancar, dan apa yang ada di dalam hati kita akan tercermin dalam cara hidup kita. Jika Firman Tuhan yang mengisi relung-relung atau ruang-ruang dalam hati kita, maka itu akan dengan jelas terlihat dari sikap dan perilaku kita. Sebaliknya jika iblis yang berdiam di dalamnya, maka itu pun akan nyata dari cara hidup kita. Yang jelas kita harus benar-benar dengan serius menjaga agar tidak ada ruang kosong di dalam hati kita yang bisa menjadi tempat tinggal bagi iblis, apalagi secara langsung menyediakannya dengan memupuk segala bentuk kenegatifan kita atau menyimpan dosa. Kita harus terus mengisi hati kita dengan firman Tuhan. Lihat pesan Tuhan kepada Yosua: “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8). Jika ruang-ruang dalam hati kita diisi dengan firman Tuhan, itu akan memampukan kita untuk bertindak hati-hati. Disana iblis tidak akan bisa masuk, bahkan lebih dari itu dikatakan kita akan berhasil dan beruntung dalam perjalanan hidup kita.
Bagaimana jika iblis sudah terlanjur masuk? Alkitab berkata “..lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” (Yakobus 4:7). Bagaimana melawannya? Efesus 6:10-20 memberi jawaban lengkap akan hal ini. “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis… ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.” (Efesus 6:11,13). Mungkin bukan menyimpan dosa, tetapi hidup dipenuhi kecemasan pun bisa menjadi celah buat iblis untuk masuk. Untuk hal ini Tuhan sudah berpesan “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:7).
Apapun alasannya, jangan beri sedikitpun ruang bagi iblis untuk berdiam dalam diri kita. Pilihan ada pada kita. Apakah kita mau membiarkan atau mengusirnya. Kita harus memastikan tidak ada dosa, kejahatan, kebencian, kepahitan dan sebagainya agar tidak ada satupun celah yang bisa dimanfaatkan iblis untuk berpijak. Isilah terus dengan firman Tuhan, agar iblis hanya bisa dengan kesal mengaum-aum berkeliling diluar tanpa bisa mendekat sedikitpun pada kita. Sesungguhnya kita adalah bait Allah, dan jika demikian tidak ada tempat bagi iblis sama sekali.
Don’t give room to the devil
Follow us on twitter: http://twitter.com/henlia
Originally posted 2012-11-24 18:58:22.