Stagnan, Jumlah Akseptor KB

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia merupakan salah satu negara yang menyepakati tujuan milenium (MDGs) dengan target 5b berupa peningkatan jumlah prevalensi kontrasepsi (CPR) dari 57,4 persen menjadi 70 persen di tahun 2015.

Sayangnya Indonesia cenderung stagnan, karena dalam 5 tahun terakhir jumlah privalensi kontrasepsi hanya naik 1 persen. Saat ini tiga provinsi yang memiliki CPR terendah adalah Papua 24,5 persen, .Maluku 29,4 persen, dan Papua Barat 37,5 persen.

Secara nasional, bahkan unmet need (akseptor yang tidak terlayani) meningkat dari 8,1 persen menjadi 9,3 persen. Kurangnya dana menjadi salah satu alasan tidak terlayaninya kebutuhan calon akseptor.

Data dari BKKBN menyebutkan, alokasi anggaran nasional untuk KB tahun 2009 sebesar Rp 1,2 triliun dan naik jadi 2,3 triliun tahun 2010. Akan tetapi jumlah itu dinilai masih jauh dari kebutuhan anggaran KB sebesar Rp 3,6 triliun per tahun.

Originally posted 2012-11-22 18:33:28.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *