Rumah Seribu Cermin

0
download.jpeg

Dahulu, di sebuah desa kecil yang terpencil, ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama “Rumah Seribu Cermin.” Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalandi desa itu dan melintasi “Rumah Seribu Cermin”. Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.

Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinga terangkat tinggi-tinggi.
Ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah,ia melihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat.
Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah anjing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat. Ketika ia meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sangat menyenangkan. Suatu saat aku akan kembali mengunjunginya sesering mungkin.”
Sesaat setelah anjing itu pergi, datanglah anjing kecil yang lain. Namun, anjing yang satu ini tidak seceria anjing yang sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu wajah anjing kecil yang muram dan tidak bersahabat. Segera saja ia menyalak keras-keras, dan dibalas juga dengan seribu gonggongan yang menyeramkan. Ia merasa ketakutan dan keluar dari rumah sambil berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sungguh menakutkan, aku takkan pernah mau kembali ke sini lagi.”
Semua wajah yang ada di dunia ini adalah cermin wajah kita sendiri. Wajah bagaimanakah yang tampak pada orang-orang yang anda jumpai? (Japanese Folktale)
Hikmah:
1. Bukan dengan siapa Anda bergaul, tetapi bagaimana Anda bergaul. Jika Anda tidak pernah ngobrol dengan preman di dekat rumah Anda, ketahuilah bahwa Nabi saw sering mengajak preman Makkah (mis: Umar bin Khattab, masuk Islam. Ketika Anda
mengaplikasikan Islam dengan baik, insya Allah akan Anda temukan sekitar Anda menjadi baik. Kata ust. Al Hudaibi (kira-kira): Dirikan Islam dalam hatimu, maka ia akan berdiri di negaramu.
2. Jangan lupa: rumah kaca kita ada dua: Dunia dan akhirat. Buat apa termasyhur di kalangan penduduk dunia, jika dipandang hina oleh penduduk langit? Kita harus bergaul dengan penduduk dunia dan beribadah kepada Allah secara baik, dan pada keduanya ada cara-caranya sendiri.
3. Bagi yang belum menikah: pernahkah Anda berdoa meminta istri/suami yang rajin tahajjud, rajin tilawah, dsb? Lihatlah cermin Anda! Jika Anda temukan bayangan yang rajin, kira-kira begitulah nanti pasangan hidup Anda. Sebaliknya jika Anda temukan bayangan seorang pemalas, banyak tidur, banyak menghamburkan waktu dsb, kira-kira begitu jugalah pasangan Anda. Allah tidak akan berlaku dzalim kepada Anda dan pasangan Anda. Tetapi jangan pesimis. Kita masih bisa memperbaiki diri asal memulainya sekarang juga

Originally posted 2011-04-03 07:47:21.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *