Tukang Cukur

Ayat bacaan: Ibrani 11:6
=====================
“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”

Tuhan ada, tukang cukurSebuah email diforward teman kepada saya. Isinya bagus, merefleksikan bagaimana pemikiran banyak orang mengenai keberadaan dan kepedulian Tuhan. Kita bertemu dengan banyak orang yang skeptis mengenai hal ini. Ada yang tidak percaya sama sekali, ada yang ragu-ragu, ada yang percaya memang Tuhan ada tetapi tidak cukup peduli, ada pula yang berpikir bahwa perhatian Tuhan terlalu tinggi untuk diraih. Dahulu saya termasuk orang yang tidak peduli akan ada atau tidaknya Tuhan. Saya hanya percaya terhadap kerja keras dan usaha saya sendiri. Keberhasilan memang pernah saya raih, tapi umurnya tidaklah lama. Semua yang telah saya capai dan dapatkan akhirnya hilang tak berbekas. Di saat itulah saya mengalami jamahan Tuhan Yesus secara langsung. Dan hari ini saya tahu bahwa kasih Allah itu sungguh sangat besar adanya. Dia ada, Dia mengasihi kita, dan Dia peduli. Sangat peduli, sehingga Dia merelakan Yesus untuk turun menggantikan kita semua di atas kayu salib. Hari ini kita bisa hidup dengan sukacita, merasakan hadirat Allah yang begitu indah, mendapat jaminan keselamatan sepenuhnya, semua itu adalah bukti besarnya kasih Allah yang dianugerahkan lewat anakNya yang tunggal, Yesus Kristus. Mari kita lihat kisah seorang pelanggan dan tukang cukur seperti yang di email kepada saya.

Alkisah ada seorang pelanggan datang ke sebuah salon untuk mencukur rambutnya. Tukang cukur mulai bekerja dan mereka pun terlibat dalam perbincangan. Si tukang cukur berkata: “Saya tidak percaya Tuhan itu ada.”
Si Pelanggan kaget dan menjawab “Kenapa anda bilang begitu?”
“Begini, jika Tuhan ada, mengapa ada yang menderita? yang sakit? terlantar? melarat? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.” balas si tukang cukur.
Pelanggannya hanya diam, karena ia berpikir tidak ada gunana mendebat tanpa ada argumen yang kuat. Akhirnya si tukang cukur pun menyelesaikan tugasnya, dan pelanggan pun pergi meninggalkan salon.
Begitu keluar, ia melihat seorang gelandangan dengan rambut panjang, kotor dan tidak terurus. Melihat gelandangan itu, si pelanggan pun kembali masuk ke salon dan menemui tukang cukur tadi. Ia segera berkata: “Tahukah anda, sebenarnya tukang cukur itu tidak ada.” Tukang cukur pun kaget dan berkata “Bagaimana anda bisa berkata seperti itu? Bukankah saya baru saja mencukur rambut anda?”
Pelanggan itu menjawab: “Tidak. Tukang cukur memang tidak ada. Sebab jika ada, maka tidak akan ada orang dengan rambut acak-acakan, kotor, jorok, tidak terawat seperti gelandangan di luar itu.”
Tukang cukur itu tidak terima dan membalas: “Tetap saja tukang cukur itu ada! Jika ada orang seperti gelandangan itu, yang jorok dan tidak terawat, itu salah mereka sendiri. Mengapa mereka tidak datang kepada tukang cukur seperti saya untuk minta dicukur?”
Dan si pelanggan pun tersenyum dan mengatakan “Tepat sekali.”

That’s the point. Tuhan itu ada. Ingatkah anda bagaimana Tuhan sendiri menyatakan bahwa Dia ada lewat Musa kepada bangsa Israel? “Kata Allah, “Aku adalah AKU ADA.” (Keluaran 3:14 BIS) Dia jelas ada, dan itu bisa kita lihat dari segala sesuatu yang ada di sekeliling kita. All the wonderful creations around us, things that are even too wonderful, are the undisputed prove of God’s existance, including ourselves. Jika kita membaca rincian dalam Ayub 37 dan 38, kita akan melihat bagaimana peran Tuhan mengatur alam dengan segala kemegahannya. Daud pun mengatakan hal yang sama dalam Mazmur 104 nya yang terkenal. Itulah hasil perenungan Daud melihat segala keindahan yang ada di sekelilingnya. Dan Daud tahu Tuhan ada. Tidak hanya tahu, ia pun bahkan dekat dan mengalami banyak bukti kehebatan Tuhan yang nyata dalam hidupnya. Alangkah keterlaluannya kita yang telah melihat bukti nyata keberadaan Tuhan dalam setiap pandangan mata dan detak jantung kita tetapi masih juga meragukan Dia, yang telah begitu mengasihi kita.

Penulis Ibrani menyatakan “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” (Ibrani 11:6). Ya, kita memang memerlukan sebentuk iman yang memampukan kita untuk percaya bahwa Tuhan itu ada, dan Tuhan menyediakan kasih setia dan berkat-berkatNya yang melimpah kepada semua orang yang sungguh-sungguh mencari Dia, tanpa terkecuali. Tuhan Yesus menyatakan “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” (Matius 7:7-8). Apa yang menjadi permasalahan bukanlah ada atau tidaknya Tuhan, karena Dia jelas ada, tetapi justru orang yang tidak mau datang kepadaNya, tidak mau mencariNya. Tuhan itu ada, dan segala solusi atas permasalahan kita pun ada padaNya. Siapa yang bisa merasakan keberadaan Tuhan dalam hidupnya adalah orang-orang yang mau datang kepadaNya dan meminta Tuhan untuk terlibat secara langsung dalam segala aspek kehidupan. Tuhan rindu untuk itu! Dia rindu untuk menyatakan keberadaanNya, dan membuktikan bagaimana indahnya hidup dalam penyertaanNya. “Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.” (Mazmur 53:3). Oleh karena itu, datanglah kepadaNya hari ini juga dan alami langsung betapa Tuhan itu ada dan kasihNya tidak terbatas bagi kita.

Tuhan ada bagi setiap orang yang mencariNya

Originally posted 2010-11-04 14:45:34.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *