Anjing dan Kucing berdoa

Suatu hari, seekor anjing mencium masakan yang lezat dari dapur tuannya. Air ludah telah mengucur deras dari mulut sang anjing, karena harum ikan laut yang sangat lezat. Namun supaya tidak diketahui tuannya, ia pura-pura tidur dilantai dengan sekali-kali membuka matanya untuk mencari kesempatan mengambil ikan tersebut. Akhirnya kesempatan itu datang juga. Pada saat tuan putri mengambil sendok di ruang tengah, si anjing segera melompat dan berhasil menggondol ikan laut yang besar dari atas meja. Sang anjing segera berlari ke halaman rumah untuk memakannya. Ia sangat senang dengan keberhasilannya mencurikan ikan tuannnya itu. Sebagai ungkapan syukur, ia berdoa sebelum menyantap ikan tersebut. Namun sementara si anjing berdoa, seekor kucing menyambar ikan tersebut dan membawanya ke atas genting supaya si anjing tidak dapat menangkapnya. Ternyata sang kucing sejak tadi juga mempunyai niat yanng sama dengan si anjing.

Sang kucing sangat menikmati kesuksesan hari ini, karena ia berhasil mencuri dari sang pencuri yaitu si anjing. Oleh sebab itu, ia bersyukur atas keberhasilannya dan mulai berdoa. Ketika kucing berdoa, dengan tiba-tiba, seekor tikus datang mengambil ikan tersebut. Secapat kilat si tikus berlari menuju ke liangnya untuk menghindari tangkapan sang kucing. Si kucing menjadi menyesal mengapa ia tadi berdoa sebelum makan.
Anjing dan tikus yang kehilangan ikan, ditempatnya masing-masing, menggerutu sambil bertanya kepada Tuhan terhadap nasib yan mereka alami hari ini. Doa mereka hampir mirip satu dengan yang lainnya: “Tuhan belum pernah aku berdoa kepada-Mu, tetapi mengapa begitu aku berdoa aku mengalami nasib yang seperti ini?”
Dalam keheningan, si anjjing dan si kucing mendengar: “Aku sangat senang kalian bisa bersyukur dan kepada-Ku. Namun, karena Aku mencintai kalian, Aku tidak akan membiarkan kalian berbuat jahat”
Sementara sang tikus sangat gembira sekali mendapatkan ikan laut kesukaannya, yang selama ini tidak pernah dinikmatinya. Si tikus menyantap ikan laut yang besar itu dengan rakusnya, sebab ia takut kalau-kalau saudara-saudaranya memergokinya dan meminta bagian. Karena terlalu tergesa-gesa, duri ikan laut itu menyangkut di tenggorokan sang tikus sehingga ia muntah darah sampai mati.

Originally posted 2014-03-16 01:40:38.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *