Bintang-bintang bimbingan kami

Seorang biksu kecil, dia duduk di depan kuil meminta sedekah, banyak orang melewati dan memberi hormat. Awalnya ketika orang yang pertama melewati dan memberi hormat kepadanya, di dalam hatinya berpikir ini mungkin kebetulan saja, kemudian orang yang kedua, ketiga melewati juga sama memberi hormat padanya, dia mulai merasa, seharusnya ini bukan kebetulan!
Biksu kecil masuk ke kuil, mengambil kaca lalu melihat mukanya sendiri, dia menemukan wajah dirinya sungguh tidak jelek, sangat
berwibawa seperti master, dia merasa bangga dan puas, dari mukanya telah muncul kesombongan, suka mengatakan di depan orang bahwa dirinya adalah biksu yang berilmu tinggi. Setengah tahun kemudian, kuil telah dipindahkan ke tempat lain, biksu
kecil tetap duduk di situ minta sedekah, orang yang melewatinya tidak memberi hormat kepadanya lagi, dia baru sadar sepenuhnya bahwa penghormatan yang diberikan orang-orang yang dulu lewat bukan ditujukan kepada dirinya, melainkan pada patung Buddha yang ada di kuil, bukan biksu kecil yang sombong!
Sugelaxin pernah berkata, “bintang membimbing kami bagaimana bersikap merendahkan diri. Walaupun mereka bersama dengan matahari berngantung di angkasa, tetapi sama sekali tidak bersaing dengan cahaya matahari.” Asal orang suka membual, biasanya tidak mempunyai kepandaian, ini adalah prinsip psikologi mengganti kerugian. Oleh karena itu mereka harus memamerkan dengan mulut besar, untuk menutup kekurangan diri sendiri, lalu membuktikan eksistensi diri sendiri.

Originally posted 2012-10-23 12:53:59.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *