HADIAH TERINDAH

Seorang ayah membeli beberapa gulung kertas kado. Salah seorang putrinya yang masih kecil, masih balita, memintanya satu gulung. “Untuk apa putriku ?” tanya sang ayah. “Untuk bikin kado ayah, mau ngasih hadiah.” jawab si kecil.
“Jangan dibuang-buang ya. ..” pesan si ayah, sambil memberikan satu gulungan kecil.

Persis pada hari ulang tahun ayahnya, pagi-pagi si cilik sudah bangun dan membangunkan ayahnya, “Pa, Pa.. bangun pah ada hadiah untuk Papa.” Sang ayah yang masih malas-malasan, matanya pun belum melek, menjawab, “Sudahlah nanti saja.”
Tetapi si kecil pantang menyerah, “Pa, Pa, bangun Pa sudah siang.”
“Ah, kamu gimana sih, pagi-pagi sudah bangunin Papa.” kemudian karena kasihan sama putrinya sang ayah akhirnya bangun
memandang kepada putrinya. Sang ayah mengenali kertas kado yang pernah ia berikan kepada anaknya. “Hadiah apa nih?”
“Hadiah ulang tahun untuk Papa. Buka dong Pa, buka sekarang.” Dan sang ayah pun membuka bingkisan itu.
Ternyata di dalamnya hanya sebuah kotak kosong. Tidak berisi apa-apa pun juga. “Ah, putriku sayang, kamu bisa saja. Bingkisannya koq kosong. Buang-buang kertas kado Papa aja. Kan mahal ?”
Si kecil menjawab, “Nggak Pa, nggak kosong. Tadi, Putri masukin begitu buaanyaak ciuman untuk Papa.”
Sang ayah terharu, ia mengangkat anaknya. Dipeluknya, dan diciumnya. “Putri, Papa belum pernah menerima hadiah seindah ini. Papa akan selalu menyimpan boks ini. Papa akan bawa ke kantor dan sekali-sekali kalau perlu ciuman Putri, Papa akan mengambil satu. Nanti kalau kosong diisi lagi ya!”
PERSPEKTIF :
Boks kosong yang sesaat sebelumnya dianggap tidak berisi, tidak memiliki nilai apa pun, tiba-tiba terisi, tiba-tiba memiliki nilai yang begitu tinggi. Apa yang terjadi ?
Lalu, kendati kotak itu memiliki nilai yang sangat tinggi di mata sang ayah, di mata orang lain tetap juga tidak memiliki nilai apa pun. Orang lain akan tetap menganggapnya kotak kosong. Kosong bagi seseorang bisa dianggap penuh oleh orang lain. Sebaliknya, penuh bagi seseorang bisa dianggap kosong oleh orang lain.
Kesimpulannya, Kosong dan penuh dua-duanya merupakan produk dari “pikiran” anda sendiri. Sebagaimana anda memandangi hidup, demikianlah kehidupan anda. Hidup menjadi berarti, bermakna, karena anda memberikan arti kepadanya, memberikan makna kepadanya.
Bagi mereka yang tidak memberikan makna, tidak memberikan arti, hidup ini ibarat lembaran kertas yang berisi coretan yang tidak berarti.

Originally posted 2011-06-17 16:30:47.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *