Kloning Manusia???

Penyelidikan tentang kloning telah dilakukan sejak tahun 1952 oleh Bricks dan Young yang telah berhasil mengkloning kodok dengan cara memasukkan nukleus yang sedang mengalami proses perpisahan ke dalam sel normal. Namun pada bulan Februari tahun 1997 yang lalu, sebagian besar jurnalistik dunia menyoroti masalah kloning ini sebagai bahan utamanya. Hal ini terjadi karena sebuah tim peneliti yang terdiri dari Dr. Wilmut dari Roslin Institute dan Dr. Campbell dari PPL Therapeutics Scotlandia telah berhasil mengkloning seekor domba yang diberi nama Dolly dengan cara memanipulasi gen sel yang diambil dari payudara seekor domba betina dewasa yang berumur 6 tahun yang namanya Dorset.
Selain itu tim ini juga telah berhasil mengkloning domba yang diberi nama Polly dengan cara memasukkan/menggandakan sebagian zat yang diambil dari gen manusia dengan embrio domba. Menurut Dr. Wilmut sebagai ketua tim, pengkloningan dilakukan semata-mata hanya untuk menyediakan protein yang berkualitas baik untuk manusia. Dengan berhasilnya mengkloning binatang khususnya mamalia, ada kemungkinan diteruskan sampai mengkloning manusia. Namun Dr. Wilmut menegaskan bahwa usaha untuk mengkloning manusia harus dilarang.

Sebenarnya pemerintah masing-masing negara di dunia ini telah membuat suatu peraturan yang melarang percobaan untuk membuat kloning manusia. Namun tidak menjamin apakah ilmuwan-ilmuwan yang pada umumnya memiliki prinsip ingin terus mencari keingintahuannya itu dapat mentaati peraturan tersebut. Memang apabila hal ini terjadi, sangat menggetarkan umat manusia. Apa yang akan terjadi dalam masyarakat manusia?. Dari segi moral dan keagamaan, mayarakat kita akan tersesat jika tanpa fondasi kehidupan. Oleh karenanya, sebelum hal tersebut betul-betul terjadi kita perlu mengadakan musyawarah untuk menangani masalah itu secara baik. Diharapkan para ilmuwan hanya melakukan sesuatu penelitian dengan hasil yang positip saja seperti membereskan masalah pangan, menyatakan gejala penuaan, mengatasi masalah penyakit kanker dan gen, dan juga pencangkokan organ binatang yang tidak menimbulkan reaksi penolakan.

Masalah-masalah yang diperkirakan timbul apabila kloning manusia dilakukan adalah :
1). Pandangan terhadap nilai-nilai umum atau tradisionil dapat hancur.
Diperkirakan akan timbul pandangan mekanisme kehidupan yang baru, akibat terjadinya kehidupan yang dimanipulasikan secara mekanik oleh manusia sendiri. Pandangan demikian mengakibatkan suatu permasalahan serius bagi gejala kehidupan dan dapat menggoyahkan kerangka kehidupan yang telah ada saat ini.
2).Martabat manusia dapat hancur.
Bagaimana kita dapat mendefinisikan identitas seorang hasil kloning? Apa yang akan dihasilkan dalam integritas seorang kloning ? Kita tahu bahwasanya seorang manusia dibesarkan dalam keluarga yang memiliki orang tua dan memperoleh perhatian dari orang-orang disekitarnya. Bagaimana halnya terhadap kloning manusia yang dibuat dalam tabung percobaan secara manipulasi? Siapakah yang menjadi orang tuanya ? Apakah orang yang memanipulasi atau seseorang yang selnya diambil ?
Firman Tuhan menjelaskan tentang penciptaan manusia bahwa Allah menciptakan manusia dari tanah dan menghembuskanNya sehingga ciptaan itu benar-benar menjadi manusia hidup. Kloning manusia dilahirkan secara manipulasi pembuahan manusia. Dengan demikian, bagaimana kita dapat pahami tentang jiwanya? Bayangkan manusia-manusia yang mukanya hampir sama dibuat secara produksi massal. Apa yang akan terjadi ? Martabat manusianya ada dimana ? Fondasi-fondasi martabat manusia pasti hancur.
3).Masalah moral.
Dr. Wilmut mengakui bahwa keberhasilannya dalam mendapatkan seekor domba kloning telah dilakukan 277 kali percobaan Sepanjang proses penelitiannya hanya diperoleh 29 kasus yang dapat mempertahankan kehidupan domba kloning selama lebih dari pada 6 jam , semuanya langsung mati dalam proses. Dalam 29 kasus inipun, hanya satu yang berhasil menjadi domba kloning. Ternyata untuk membuat seekor domba kloning, diperlukan pengorbanan yang sangat besar. Walaupun teknik kloning tersebut dianggap teknik mo-dern yang canggih, apakah kita dapat menerima cara seperti itu diberlakukan dalam membuat manusia secara kloning yang notabene kita pahami bahwa manusia mempunyai moral ?

Kita perlu tahu bahwa cara/prinsip produk kloning adalah hanya manipulasi sebagian kecil susunan yang telah dihembuskan oleh Sang Pencipta ke dalamnya. Dari keberhasilan produk kloning binatang ini membuat manusia merasa telah menciptakan kehidupan. Inilah menara Babel yang sedang dibangun oleh umat manusia pada zaman sekarang. Selayaknya kita perlu mengembalikan diri ke Firman Tuhan dan merenungkannya dengan menundukkan kepala kita.
. Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi (Ibrani 9: 27)

Originally posted 2014-08-16 06:55:18.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *