ORANG MISKIN BISA MENGAJAR KITA

Kami punya wisma2 untuk yang sakit dan sekarat… di Australia, Inggris, Afrika, Timur Tengah, India, Amerika Selatan, Eropa.
Dibeberapa tempat kami tidak mempunyai wisma untuk para miskin melarat yang sekarat, tetapi kami mempunyai beberapa penghuni jompo yang rumahnya adalah benar2 menjadi wisma bagi yang sekarat dimana orang meninggal hanya sebagai nomor, angka saja, bukan lagi sebagai manusia bermartabat. Saat mereka mati, terkadang tak seorang pun yang tahu namanya.

Bukan main kemelaratan dan kemiskinan ini! Sadarkah kita soal ini? Tahukah kita apa rasa takut? Kenalkah kita apa kesepian itu? Dan yang sakit? Tahukah kita apa yang tertolak dan tidak dikasihi? Tahukah kita apa lapar itu? Tahukah kita apa arti sesungguhnya dari rasa lapar?
Akan kuberi contoh apa artinya lapar. Seorang anak mendapatkan sepotong roti dari seorang suster. (Ia sudah lama tidak dapat makan.) Aku melihat anak itu memakan rotinya lambat sekali, secuil demi secuil kecil. Aku bilang padanya, “Aku tahu kamu lapar. Kenapa tidak kamu habiskan saja roti itu?”
Sikecil itu menjawab, ” Aku tidak ingin itu cepat habis!” Rupanya ia takut bila roti itu ia habiskan, rasa laparnya akan balik lagi. Karena itu ia memakannya tiap kali secuil demi secuil kecil sekali!
Anak disebelahnya malah tidak memakannya. Kupikir sudah ia habiskan rotinya. Tetapi sikecil ini berkata, “Ayahku sedang sakit, aku memang lapar sekali, tapi ayahku sakit, dan aku pikir ia pasti akan senang sekali bila bisa mendapatkan roti ini.”
Anak kecil yang baik itu siap sedia terus kelaparan agar bisa memberikan ayahnya kegembiraan memperoleh sepotong roti kecil. Para orang miskin melarat benar2 luar biasa! Mereka tidak mengemis meminta agar kita mengasihani mereka… mereka layak kita kasihi.

Originally posted 2007-03-07 11:08:48.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *