Bukan Nasehat, Tetapi Genggaman Erat
Adakalanya kita khilaf, alpa, dan lalai. Di saat itu biasanya kita akan
mencari-cari berjuta alasan untuk membenarkan tindakan kita. Bila toh
sepatah dua patah nasehat dilontarkan orang lain untuk menyadarkan kita,
kita malah terdorong untuk bertahan. Meski kita tak menolak peringatan itu,
namun tak jarang kita anggap orang lain tak mengerti apa yang sebenarnya
terjadi. Memang jauh lebih mudah bagi mereka yang tak terjerat persoalan
untuk memberikan nasehat, peringatan, bahkan ancaman.
Maka, seringkali yang dibutuhkan bukanlah kata-kata manis mengenai indahnya
kebenaran. Kita yang khilaf lebih membutuhkan genggaman erat dari seorang
rekan yang memompakan keberanian untuk mengatasi masalah. Bukan
kalimat-kalimat, seperti, “kau harus begini, kau jangan begitu”, melainkan
“mari kita selesaikan bersama-sama” . Kita butuh seseorang yang mampu
menunjukkan bahwa rasa takut itu bisa ditaklukkan; bahwa rasa sakit itu bisa
diredakan; bahwa keberanian itu tak harus mengorbankan banyak hal. Kita tak
membutuhkan seseorang yang memojokkan kita di kursi pesakitan. Karena setiap
orang bisa salah.
Originally posted 2007-09-05 09:07:14.