Ibu Teresa – Aku Memandang-Nya dan Dia Memandang Aku

SERING PANDANGAN yang penuh semangat pada Kristus justru dapat menciptakan doa yang paling bersemangat. “Aku memandang-Nya dan Dia memandang aku” adalah suatu doa yang paling sempuma.
Hari ini ketika segala sesuatu dipertanyakan dan diubah, marilah kita kembali ke Nazaret. Yesus telah datang untuk menebus dunia – untuk mengajar kita cinta Bapa-Nya. Betapa aneh bahwa Dia harus menghabiskan tiga puluh tahun tanpa berbuat apa-apa, memboroskan waktu-Nya! Tidak memberi kesempatan Pada pribadi-Nya atau pada bakat-bakatNya, karena kita tahu bahwa pada usia dua belas tahun Dia membungkamkan para imam Bait Allah yang terpelajar, yang tahu begitu banyak dan begitu baik. Tetapi ketika orangtua-Nya menemukan Dia, Dia kembali ke Nazaret dan tunduk kepada mereka.
Selama tiga puluh tahun kita tidak mendengar apa pun tentang Dia – sehingga orang kaget ketika Dia tampil di muka umum untuk berkotbah; Dia, seorang anak tukang kayu, yang mengeijakan tugas-tugas sederhana di bengkel seorang tukang kayu – selama tiga puluh tahun.
Melalui suatu hidup kontemplasi, kita dapat menyadari kehadiran tetap Allah dan cintaNya yang lembut bagi kita dalam hal-hal paling kecil dalam hidup: selalu siap sedia bagiNya mencintai Dia dengan segenap jiwa kita, segenap akal budi kita, segenap kekuatan kita. Yesus datang dalam sosok orang miskin. Mereka ada di sana untuk ditemukan. Yesus datang kepada engkau dan aku, sangat sering tetapi kita membiarkan Dia lewat.
Dua aspek kehidupan ini, aksi dan kontemplasi, tidak saling meniadakan melainkan saling membantu dan mendukung, saling melaksanakan dan melengkapi. Supaya menjadi produktif, aksi membutuhkan kontemplasi. Kontemplasi ini bila sampai pada suatu derajat intensitas, menyebarkan beberapa kelebihannya pada aksi. Melalui kontemplasi, jiwa secara langsung menarik rahmat dari hati Allah yang harus dibagikan oleh kehidupan aktif.
Aku pikir kita dapat menyebarkan doa ini; kalau kita dapat menerjemahkannya ke dalam kehidupan kita, doa akan mengubah segalanya. Doa ini begitu penuh dengan Yesus. Doa ini telah menciptakan suatu perubahan besar di dalam kehidupan para Misionaris Cinta Kasih:
Yesus
Bantulah kami untuk menyebarkan keharumanMu di mana pun kami pergi.
Limpahilah jiwa kami dengan Roh dan hidupMu.
Rasukilah dan milikilah seluruh diri kami sepenuhnya
sehingga hidup kami hanya dapat menjadi suatu pancaran diri-Mu.
Bersinarlah melalui kami dan bertindaklah sedemikian dalam diri kami sehingga setiap jiwa yang kami jumpai dapat merasakan kehadiranMu dalam jiwa kami.
Buatlah mereka memandang dan melihat bukan lagi kami melainkan hanya Engkau.
Tinggallah bersama kami sehingga kami dapat mulai bersinar seperti Engkau bersinar, bersinar sedemikian sehingga menjadi cahaya bagi orang lain
Cahaya, 0 Yesus, semua akan berasal dari padaMu.
Tak satupun yang berasal dari kmai.
Engkaulah yang menyinari orang lain melalui kita.
Jadi biarlah kami memuji Engkau seturut caraMu dengan menyinari orang-orang yang ada di skeitar kami.
Biarlah kami mewartakan Engkau tanpa berkotbah, tidak dengan kata-kata melainkan dengan teladan hidup kami, melalui daya pikat pengaruh yang simpatik dari apa yang kami lakukan, bukti kepenuhan cinta kepada-Mu yang ada dalam diri kami.
Sumber : Mutiara Cinta
Muder Teresa

Originally posted 2007-05-18 17:20:33.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *