Menjadi Orang Yang Murah Hati

Allah adalah Pemberi Utama. Dia menganugrahi kita kekayaan hidup kekal secara cuma-cuma. Sebagai balasannya, Dia meminta kita mengikuti teladan-Nya dan menjadi orang yang murah hati.
Semuanya dimulai dari pemikiran yang baik. Kita harus mengakui bahwa Allah memiliki segala sumber di dunia ini, dan apa pun yang kita miliki adalah pemberian tangan-Nya. Ingatlah kebaikan dan kasih-Nya. Menerima menjadi milik-Nya berarti melepaskan genggaman kita atas pengaruh nafsu duniawi, dan memercayai Dia dalam pemenuhan segala kebutuhan kita.
Langkah selanjutnya adalah menjadikan prioritas Allah sebagai prioritas kita, dan menginvestasikannya dalam pekerjaan kerajaan Allah. Kita harus memberikan sedekah kepada kaum fakir miskin. Sekarang kita berada di bawah kasih karunia-Nya, dan seluruh hidup kita termasuk waktu, talenta dan kekayaan kita harus dipersembahkan kepada Allah.
Allah pasti akan membalas dengan berkelimpahan investasi kita dalam pekerjaan-Nya Kadang hal itu bisa berupa kemakmuran secara ekonomi. Tetapi yang lebih sering berupa relasi yang makin intim dengan-Nya, damai sejahtera yang melampaui segala akal, relasi yang harmonis dengan orang lain, dan kepenuhan dalam suka-cita. Berkat-berkat ini jauh lebih berharga dari harta apa pun yang dapat diberikan dunia.
Jika Allah sudah sedemikian murah hati-Nya kepada kita, sudahkah anda menjadi orang yang murah hati kepada sesama? . . .
Tuhan memberkati.

Originally posted 2013-12-03 01:25:18.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *