Motivasi Sesungguhnya

Alkisah ada seorang pekerja pada sebuah pabrik yang mendapatkan tugas (shift) malam, jam 24.00 – 07.00. Setiap hari si pekerja ini berangkat kerja melalui jalan raya dengan jarak +/- 2 km. Pada suatu hari ia baru tahu dari seorang teman bahwa ia bisa menghemat jarak perjalanan sampai dengan setengah perjalanan (1km) yaitu dengan melewati jalan setapak di tengah komplek pemakaman.


Nah, mulai saat itu si pekerja selalu berangkat kerja melalui jalan Setapak tersebut walaupun dalam hati kecilnya ada sedikit perasaan takut. Malam pertama perjalanan tidak terjadi apa-apa, begitu pula malam kedua dan seterusnya, sehingga si pekerja sudah sangat terbiasa dan menikmati sekali perjalanan melalui jalan setapak tersebut.

Pada suatu hari si pekerja tidak mengetahui bahwa pada siang harinya telah di gali sebuah liang lahat tepat ditengah jalan setapak tersebut dan sore hari turun hujan sangat lebat. Karena kondisi penerangan di areal pemakaman tersebut sangat minim, maka saat si pekerja seperti biasa berjalan melalui jalan setapak tersebut…. tiba-tiba dengan sangat terkejut ia terperosok ke dalam liang lahat tadi.

Tokoh kita ini berusaha sekuat tenaga untuk bisa keluar dari liang lahat yang basah tersebut, ia mencakar-cakar dinding liang lahat dan melompat-lompat selama hampir setengah jam, tetapi ia tidak berhasil keluar. Akhirnya si pekerja tersebut kelelahan dan memilih untuk istirahat saja di dalam liang lahat sambil menunggu kalau-kalau ada orang yang lewat atau kalaupun tidak ada ia akan menunggu sampai pagi tiba.

Karena kelelahan, si pekerja pun akhirnya tertidur dalam liang lahat. Nah, saat tertidur itulah ada seorang pemabuk yang melewati jalan setapak tersebut, dan ia pun bernasib sama dengan tokoh kita.

Si pemabuk terperosok pula ke dalam liang lahat, sama persis seperti yang dilakukan oleh si pekerja, ia berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari liang lahat, ia mencakar – cakar dinding liang lahat dan melompat-lompat sambil berteriak-teriak. Mendengar adanya keributan di sekitarnya, si tokoh kita terbangun dan melihat si pemabuk yang sedang berusaha keras untuk keluar dari liang lahat.

Pada saat itu, si tokoh kita berdiri dan mengulurkan tangannya lalu menepuk pundak si pemabuk dan mengatakan ” Kamu tidak akan bisa keluar dari sini”, dan saat itu pula si pemabuk melompat dan berhasil keluar!
Itulah yang dinamakan motivasi.

Saya sangat senang sekali menceritakan kembali cerita tersebut yang saya ambil dari buku “Over The Top” karangan Zig Ziglar dan tidak bosan untuk terus berbagi dengan teman-teman semua. Semoga bermanfaat.

Originally posted 2014-09-23 13:43:50.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *