Seperti Rusa

Ayat bacaan: Habakuk 3:19
=========================

“ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.”

Betapa gemulainya seekor rusa meloncat-loncat untuk mencapai sebuah lokasi. Itulah yang saya saksikan pada sebuah acara fauna di televisi beberapa waktu yang lalu. Rusa bukanlah hewan yang kuat. Rusa selalu rentan terhadap serangan hewan-hewan buas seperti singa atau harimau. Setiap saat nyawanya bisa terancam karena selalu menjadi incaran para predator rimba. Tetapi Tuhan mengaruniakan rusa kaki-kaki lentik yang mampu membawanya untuk meloncat dengan cepat. Kaki-kaki ini bahkan mampu meloncat di atas bebatuan keras dan tajam agar bisa sampai ke atas bukit, sebuah tempat dimana rusa akan berada dalam keadaan jauh lebih aman. Rusa adalah binatang lemah, tetapi kaki-kakinya mampu dengan gemulai berjejak di atas bukit berbatu, melewati rintangan hingga akhirnya sampai pada tempat tinggi, nun jauh di puncak bukit.

Apa yang kita lihat dari ilustrasi singkat mengenai rusa di atas bisa kita jadikan sebuah analogi mengenai perjalanan hidup kita. Kehidupan di dunia ini tidaklah mudah. Masalah demi masalah bisa mempersulit kita dalam melangkah maju, bagaikan pasir, kerikil bahkan batu-batu tajam yang berat untuk dilewati. Manusia adalah mahluk yang lemah yang sangat rentan terhadap berbagai macam ancaman. Jalan seringkali berliku dan terjal untuk kita lewati. Jika rusa memiliki kaki yang mampu membawanya meloncat melintasi batu demi batu, menapak di jalanan terjal, apakah kita bisa melakukan seperti itu juga? Alkitab menegaskan bahwa Tuhan berkata kita bisa.

Sebuah ayat dalam kitab Habakuk mengatakan: “ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.” (Habakuk 3:19). Ayat ini secara eksplisit mengingatkan kita agar selalu sadar bahwa sumber kekuatan kita berada pada Tuhan, dan bukan kepada kekuatan, kemampuan atau kehebatan kita sendiri, bukan pula terletak pada segala fasilitas, harta benda, atau hal-hal di dunia lainnya. Sumber kekuatan ada pada Tuhan, Dia sanggup membuat kaki kita seperti rusa yang mampu berjejak, meloncat dengan indah gemulai di atas bukit-bukit berbatu tajam sekalipun. Tuhan tahu permasalahan kita. Dia tahu apa yang kita hadapi tidaklah mudah. Tuhan peduli, itulah sebabnya Dia menjanjikan pertolongan yang akan membuat kita seperti rusa, hewan yang secara fisik tergolong lemah namun memiliki kemampuan untuk melompati medan berat hingga bisa selamat sampai di tempat yang lebih tinggi. Daud mengatakan “Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata; yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit” (Mazmur 18:34). Yes, it’s God who can make us like that. Mengandalkan Tuhan akan mampu membuat kita punya kemampuan untuk berdiri tegak di atas bukit, dimana kita akan selamat mengatasi permasalahan yang selama ini merintangi kita.

Sebuah tempat yang tinggi, itu menggambarkan sebuah tempat di mana masalah tidak lagi bisa menyulitkan kita. Dalam kitab Yesaya dikatakan bahwa di tempat seperti itulah rumah Tuhan akan mampu berdiri dengan tegak meski segala sesuatu di bawah goyah diterpa badai. Tuhan akan berdiri tegak, bukan terhuyung-huyung dan mudah jatuh ketika diterpa badai. “Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.” (Yesaya 2:2-3). Bukankah ini yang terjadi pada hari-hari ini? Kehidupan yang sulit penuh badai permasalahan terus menerpa dari segala arah. Semua itu bisa membuat kita goyah bahkan hancur cepat atau lambat. Kemampuan kita yang terbatas tidak akan pernah cukup untuk mengatasi serangan demi serangan yang datang menimpa kita. Itulah sebabnya kita perlu melompati semua itu dan terus naik hingga sampai ke atas bukit, dimana kita akan berdiri tegak bersama Tuhan yang memampukan kita. Tuhan menjanjikan sebuah pertolongan yang akan membuat kita bisa meloncat dengan lincah melewati hambatan demi hambatan hingga tiba di atas bukit dengan selamat.

Agar bisa menapak naik, kita perlu terus melatih kehidupan kerohanian kita terus menerus. Kita harus terus bertumbuh dan terus meningkat, menapak naik, terus kenali Tuhan lebih dekat lagi. Itulah yang akan memampukan kita untuk bisa naik ke tempat yang lebih tinggi. Semakin tinggi kita berada, semakin sulit pula buat masalah untuk menggoncang kita. Kita akan bisa memperdalam pengenalan kita akan Tuhan lewat tulisan-tulisan yang Dia ilhamkan di dalam Alkitab. Firman Tuhan, itulah kuncinya, seperti kata Pemazmur: “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105). Di tempat tinggi itu kita akan mampu mendirikan sebuah “rumah Tuhan” atau “bait Tuhan” (diri kita, seperti yang disebutkan dalam 1 Korintus 3:16) yang kokoh dan tahan banting. Disanalah kita akan mampu tetap berdiri tegak meski keadaan di sekitar kita tengah mengalami goncangan, dan bisa berkata “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” (Habakuk 3:17-18).

Mengandalkan kemampuan diri sendiri atau hal-hal lain di dunia ini cepat atau lambat akan membuat kita menyerah. Jangan lupakan bahwa kita mempunyai Tuhan yang sangat menyayangi kita dan telah menjanjikan kita pertolongan. Dia siap memberikan kaki rusa yang akan memampukan kita untuk melintasi jalan berbatu, berliku dan terjal hingga akhirnya berdiri tegak di atas puncak bukit, dimana masalah tidak lagi sanggup mengganggu kita. Jangan biarkan diri anda terus berada di bawah menghadapi berbagai ancaman dan masalah. Berpeganglah kepada Tuhan, melompatlah dan keluarlah sebagai pemenang.

Berdirilah jauh di atas masalah bukan di tengah-tengah masalah

Follow us on twitter: http://twitter.com/henlia

Originally posted 2011-06-29 00:23:54.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *